Bermodal Satu Kaki, Hasilkan Lukisan yang Bikin Kagum Andy F Noya

Saiful Arif

Saiful Arif saat diundang dalam bakti sosial penyerahan kaki palsu kerjasama Polres Batu dan Kick Andy Foundation. (Aziz Ramadani)
Saiful Arif saat diundang dalam bakti sosial penyerahan kaki palsu kerjasama Polres Batu dan Kick Andy Foundation. (Aziz Ramadani)

MALANGVOICE – Pria mengenakan batik warna biru tampak penuh konsentrasi saat menghadapi selembar kertas putih di atas meja. Dengan hati-hati, dia menggoreskan pensilnya, mulai menggambar sketsa di pelataran lobi Balai Kota Among Tani Kota Batu.

Yang membuat decak kagum, lelaki bernama Saiful Arif ini adalah seniman berkebutuhan khusus atau disabilitas. Tepatnya, ia dilahirkan tanpa dua tangan dan satu kaki kanannya. Sehingga, untuk beraktifitas melukis atau menggambar, dia menggunakan kaki kirinya. Andy F. Noya mengapresiasi semangat Saiful tersebut. Tepatnya saat kehadiran pria yang terkenal dalam acara Kick Andy itu dalam bakti sosial Polres Batu dan Pemkot Batu membagikan puluhan kaki palsu, 9 Agustus silam.

Saiful menghadiahi Andy dengan karya lukisannya yang mengambil objek lukis Andy F Noya. “Saya apresiasi karya Saiful ini. Nanti akan kami undang di Kick Andy,” kata Andy F Noya.

Bungsu dari lima bersaudara itu mengakui kalau dia harus bisa sukses dan berkarya. Hal itu juga sesuai dengan amanah almarhum ayahnya, Sukateman. Sejak ditinggalkan ayahnya dua tahun lalu, Ipul mendapatkan amanah bahwa ia harus menjadi seorang pelukis.

“Ayah sama ibu memang bukan pelukis. Tetapi ayah mendorong saya untuk menjadi pelukis,” kata akrab disapa Ipul ini.

Dunia seni dikenalkan ayahnya sejak Ipul berusia 9 tahun. Persisnya, almarhum Sukateman membelikan seperangkat alat lukis dan menggambar.

“Dari situ saya mulai suka menggambar dan melukis,” kenangnya.

Aktivitas yang ia lakukan, hampir ia kerjakan menggunakan kaki kirinya. Mulai dari membalikkan buku yang ia baca, terutama saat melukis. Namun, semula memang dia cukup kesulitan saat memegang pensil ataupun kuas. Begitu masuk di Yayasan Griya Anita pertengahan 2016 silam, bakat Saiful terus diasah. Terlebih dia mendapat guru lukis juga seniman ternama Kota Batu, Riyanto Sinyo.

“Paling sulit itu ya pas gambar wajah dan tangan. Karena harus detail. Tapi lama-lama saya terbiasa kok,” ujar domisili di Dusun Sumbersari, Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu ini.

Kebiasan itu tidak lain buah dari seriusnya mempelajari dasar dasar melukis yang dibimbing Riyanto Sinyo. Bahkan , pada Septembar 2016, Saiful mengikuti pameran pertamanya di Galeri Raos Kota Batu.

Beberapa lukisannya bahkan diborong oleh Dewanti Rumpoko dan dipajang di Balai Kota Among Tani Kota Batu. Dua lukisan itu ialah, lukisan bertemakan anak-anak sekolah dan anak bermain.

“Saya ingin menunjukkan kalau anak seperti saya ini bisa berkarya. Makanya saya berusaha untuk terus berkarya dengan mengasah kemampuan melukis,” pungkasnya.(Coi/Aka)