Bermodal Lembaran Daun, Terdengar Irama Lagu Perjuangan

Cak Kandar menunjukkan kemampuannya ngamen menggunakan daun. (Muhammad Choirul / MalangVoice)

MALANGVOICE – Aksi Drs Soekandar untuk menyongsong peringatan HUT ke-70 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, cukup unik. Seniman yang lebih akrab disapa Cak Kandar, itu mengamen menggunakan sarana daun.

Ia mampu menyulap sehelai daun menjadi alat musik yang mengeluarkan nada indah. Alumnus Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Malang (UM) itu, sejak beberapa hari terakhir mengitari jalanan Kota Malang, melantunkan nada-nada sejumlah lagu nasional.

“Selain mengenalkan bahwa daun bisa jadi alat musik, motivasi saya juga mengingatkan masyarakat pada lagu-lagu nasional yang mulai terlupakan,” kata Cak Kandar kepada MVoice di sela aktivitasnya saat mengamen, di Taman Trunojoyo, Sabtu (15/8) siang.

Lagu-lagu seperti Dari Sabang Sampai Merauke, Halo-halo Bandung, hingga Gebyar-gebyar karya almarhum Gombloh, dengan apik ia bawakan. Seniman yang sehari-hari juga melukis dan membatik ini tak pusing dengan penghasilan yang didapat dengan mengamen.

“Sehari bisa dapat Rp 200 ribu dari ngamen, tapi motivasi saya bukan ekonomi, lebih untuk apresiasi seni. Saya tidak malu ngamen, tidak peduli orang bilang apa,” imbuhnya.

Aktivitas ngamen melantunkan lagu-lagu nasional ini khusus dilakukan pada momen peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan Indonesia. Jika hari-hari biasa, ia juga sering mengamen, namun membawakan lagu-lagu yang sesuai dengan suasana saat itu.

“Saat ngamen, saya tidak hanya pentas terus pergi setelah dikasih uang. Saya juga ngobrol-ngobrol, banyak berkenalan dengan orang. Lagu-lagu kalau hari biasa ya menyesuaikan, khusus seminggu ini saya ngamen pakai lagu nasional,” pungkasnya.-