MALANGVOICE – Empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (UB) Malang membuat alat penyaring limbah berdesain zig-zag. Alat yang diberi nama Zugos atau Zig-zag Ultra Grey Water dengan metode Organic Sand Filter (O-sandfil) tersebut berhasil menurunkan pH dan kekeruhan air limbah rumah tangga.
Mereka yang berperan dalam inovasi ini yaitu Siska Rahmadani, Ayu Khurotul Aini Amalia, Dwi Laksana Aji Putra, dan Yayang Saputra, didampingi Dosen Pembimbing Dr Eng Tri Budi Prayogo ST MT. Inspirasi pembuatan Zugos tak lepas dari keprihatinan terhadap air limbah rumah tangga yang langsung dibuang tanpa melalui penyaringan terlebih dahulu.
Kondisi ini diperparah dengan banyaknya rumah bertingkat. “Pada awalnya limbah bukan masalah besar, namun akibat pertumbuhan penduduk yang pesat maka terjadilah peningkatan limbah cair rumah tangga,” kata Ayu. Tingkat limbah pada sungai- sungai di Indonesia yang mencapai 70-75 persen inilah yang mendorong mereka menciptakan sebuah alat penyaring air limbah rumah tangga, khususnya untuk rumah bertingkat.
Zugos sendiri terdiri dari kotak penampungan yang berisi serbuk biji kelor yang merupakan filter pertama dalam penyaringan. Setelah kotak terdapat pipa yang didesain secara zig-zag. Di dalam pipa tersebut terdapat filter pasir, zeolit, arang, dan ijuk. Kemiringan dari pipa zig-zag kurang lebih 30 derajat kemiringan dengan panjang dua meter dan diameter tiga inchi. Air limbah dari kamar mandi yang tersaring setidaknya dapat digunakan menyiram tanaman.
“Serbuk biji kelor belum banyak dimanfaatkan di Indonesia. Kami memilih serbuk biji kelor karena mengandung zat – zat yang dapat menurunkan pH serta dapat menurunkan tingkat kekeruhan. Kedepannya kami berharap bisa mengembangkan alat ini agar lebih baik lagi dalam pengolahan air limbah menjadi air bersih,” papar dia.