Berkah Ramadan, Pot Berbahan Limbah Kayu Laris untuk Souvenir Lebaran

Produk pot berbahan limbah kayu karya Gunawan Wibisono. (Aziz Ramadani / MVoice).
Produk pot berbahan limbah kayu karya Gunawan Wibisono. (Aziz Ramadani / MVoice).

MALANGVOICE – Produsen pot berbahan limbah kayu di Kota Batu tuai untung. Ramadan ini, permintaan naik drastis.

Jika rata-rata order 200-500 perbulan. Ramadan ini mencapai 1.000 orderan. Peminatnya tidak hanya dari Kota Batu dan Malang Raya. Tercatat ada Jakarta, Surabaya hingga Kalimantan

“Paling banyak pesanan memang pot sampai kewalahan memenuhi produksi. Paling diminati pot berbentuk sumur,” kata Gunawan Wibisono pengrajin pot kayu ditemui di rumah produksinya di Jalan Wukir Kelurahan Temas, Kamis (24/5).

Gunawan melanjutkan, usaha yang dirintis September 2017 silam diakuinya cukup mendapatkan respon baik konsumen. Sebab pot berbahan kayu masih jarang. Bentuk dan konsepnya pun unik. Harga yang dibanderol pun terbilang ramah di kantong. Yakni mulai Rp 15 ribu hingga Rp 50 ribu.

“Harga tergantung bahan dan konsep. Paling mahal itu yang konsepnya gelas karena harus melalui beberapa proses yang tidak mudah. Sehari hanya bisa buat tiga sampai empat pot,” sambung pria juga staf TRC BPBD Kota Batu ini.

Dipilih kayu tak terpakai atau limbah, menurutnya, memberi keuntungan yang lumayan. Sebab bahan kayu mudah didapat dan terjangkau.

“Biasanya ambil borongan di pabrik yang sudah tidak terpakai kayunya,” tutup alumnus SMK 1 Batu ini.

Salah satu pemesan pot kayu asal Mojokerto, Juni Kuswanto mengatakan, pihaknya memesan sekitar 500 pot untuk dijadikan souvenir lebaran. Dipilih pot karya Gunawan ini menurutnya sangat menarik.

“Menariknya pasar jarang mengolah limbah kayu. Saya juga berbisnis brandingnya pengolahan sampah
makanya saya langsung tertarik untuk kemudian ajak kerjasama ,” jelasnya.(Der/Aka)