MALANGVOICE – Sejumlah 13 warga asal Afrika berkunjung ke Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Songgoriti, Kamis (6/9). Mereka belajar tentang pengolahan daging.
Agenda bertajuk International Training on Processing Technology of Agricultural and Animal Husbandry Product for African Countries : Sharing Best Practise to Archieve SDG’s itu merupakan kolaborasi Kementerian Pertanian dan Kementerian Luar Negeri. Dijadwalkan 13 peserta belajar di sana selama lima hari, sejak 5 hingga 10 September.
Sejumlah 13 orang peserta berasal dari berbagai negara, seperti Afrika Selatan, Burkina Faso, Burundi, Ghana, Guinea-Bissau Kenya, Mozambik, Nambia, Nigeria, Sierra Leone, Tanzania dan Zimbabwe.
Hari kedua ini, mereka belajar dan langsung praktik tentang mengolah daging di Divisi Pasca Panen Daging dan Pengolahan. Salah satunya belajar mengolah daging jadi abon.
Sebelum memulai praktik mengolah daging, mereka terlebih dahulu diperkenalkan dengan alat-alat untuk mengolah daging. Seperti mesin penghancur, pisau pemotong, dan mesin pembeku daging.
Salah satu Panitia Pelaksana
Saiful Rahman mengatakan, kegiatan ini merupakan program tahunan. Tujuannya untuk berbagi pengalaman dalam hal pengolahan tanaman pangan dan hasil ternak.
“Selama lima hari kedepan peserta akan memperoleh materi tentang memahami pengalaman industri, produksi daging, proses pembuatan daging, proses pembuatan susu, sistem perternakan,” kata Saiful.
Pelatihan ini diselenggarakan dalam rangka mendukung komitmen Indonesia pada Indonesia-Africa Forum (IAF) yang diadakan di Bali pada April lalu.
“Dipilih BBPP karena menyajikan olahan daging dengan berbagai varian. Seperti bakso, abon. Tidak hanya itu, ada juga olahan yoghurt, mozarella, dan keju,” tutupnya. (Hmz/Aka)