Bekraf: Packaging Kuliner di Kota Malang Belum Menarik

Direktur Akses Non Perbankan Bekraf, Syaifullah Agam saat memberikan sambutan. (Lisdya)

MALANGVOICE – Perkembangan kuliner yang pesat di Kota Malang ternyata menjadi perhatian pemerintah, dalam hal ini Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Meski kuliner di Kota Malang dinilai sangat kreatif dan berkembang pesat, namun, Direktur Akses Non Perbankan Bekraf, Syaifullah Agam mengatakan jika packaging kuliner di Kota Malang belum menarik.

“Sebenarnya kami itu cari yang unik dan menarik. Malang itu terkenal loh kulinernya, misalkan seperti bakwan Malang, terkenal kan? Hanya saja packaging kurang,” ujar Syaifullah dalam acara Sosialisasi Kreatifood di Harris Hotel, Selasa (2/4).

Ia pun mengimbau kepada para pelaku usaha untuk terus mengembangkan ide-ide kreativnya. “Dengan sosialisasi ini, mereka jadi mengerti dan terus mengembangkan idenya,” jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, pasar-pasar luar negeri tengah bersaing di Indonesia. Sayangnya, dari jumlah 300 ribu lebih, pasar lokal belum mampu bersaing.

“Kita tahu seperti restaurant dari negara Thailand dan Jepang, sudah menguasai hampir seluruh pasar-pasar Internasional. Maka dari itu, dengan sosialisasi ini para pelaku diharapkan siap bersaing, baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional,” tegasnya.

Pada tahun 2020 mendatang, dijelaskan Syaifullah, diperkirakan lebih dari 140 ribu pasar berpotensi sebagai big market atau konsumen dengan kemampuan membayar tinggi. Dalam kesempatan itu pula, diharapkan produk kuliner lokal mampu bersaing hingga mancanegara.

“Bekraf juga bekerjasama dengan lembaga ekspor impor untuk memberi peluang baru bagi pelaku usaha kuliner untuk memperluas jaringan,” paparnya.

Sementara itu, Plt. Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Fahmy Akmal mengatakan, Kreatifood tahun lalu, Kota Malang masuk dalam top seller untuk memasarkan produk dari FoodStartup Indonesia.

“Ini menunjukkan antusias pelaku usaha kuliner di Kota Malang sangat luar biasa,” tandasnya.(Hmz/Aka)