Begini Hebohnya Suasana Bersih Desa Gondowangi

Karnaval Bersih Desa Gondowangi, Wagir (Tika)

MALANGVOICE – Puluhan perempuan dan laki-laki berbusana tani, lengkap dengan capil, sabit dan cangkul serta membawa aneka hasil bumi sore ini tampak melenggang di sepanjang jalan Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.

Puluhan warga Desa Gondowangi itu bukan sedang melakukan kegiatan bertani massal, melainkan karnaval bersih desa Gondowangi.

Busana daur ulang (Tika)
Busana daur ulang (Tika)

Berbagai macam kesenian dari warga ditampilkan di Festival Kampoeng Dilem, Minggu (25/9) sore.

Ada yang menampilkan kesenian bantengan, liang-liong, tari Madura kontemporer, patung kertas berbentuk aneka hasil bumi, hingga warga yang mengenakan busana ala carnival dari bahan bekas.

Uniknya, pada pawai bersih desa sore ini juga ditampilkan aneka gunungan dari hasil bumi Gondowangi. Mulai ketela pohon, ubi, jagung, labu, padi, aneka buah dan sayur.

Gunungan hasil bumi (Tika)
Gunungan hasil bumi (Tika)

Rombongan pawai ini berkeliling desa mulai dari Kecamatan Wagir dan berhenti di Lapangan Asem. Warga yang menyaksikan pun menyemut berdesakan di pinggir jalan.

Suasana heboh tiba-tiba terjadi ketika rombongan bantengan datang dan salah satu personelnya kesurupan hingga harus disembuhkan oleh sang pawang.

Kepala Desa Gondowangi, Danis Setya Budi Nugroho menjelaskan, Festival Kampoeng Dilem ini digelar hingga 1 Oktober mendatang.

“Kami gelar full kegiatan dengan bazar, kesenian tradisional dan dolanan tradisional,” jelas Danis kepada MVoice.

Danis menjelaskan, dalam kegiatan ini juga akan dilaunching buku mengenai wayang krucil.

“Krucil ini adalah seni yang menjadi icon kami. Usianya lebih dari 350 tahun dan masih kami lestarikan,” tegas Kades muda ini.