Bedah Jantung Terintegrasi Pertama di RSSA Malang Berhasil

Pasien yang telah menjalani operasi bedah jantung di RSSA Malang, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Instalasi Pelayanan Jantung Terpadu (IPJT) Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang berhasil melakukan bedah jantung bawaan pada anak secara terintegrasi.

Spesialis Bedah Jantung IPJT RSSA Kota Malang, dr Artono Isharanto mengatakan dalam operasi bedah jantung terintegrasi itu melibatkan berbagai dokter spesialis, seperti spesialis jantung, paru, anestesi, ahli bedah hingga pembulu darah.

Pasien pertama yang mendapatkan tindakan operasi jantung secara terintegrasi dan terstruktur itu bernama Brian Atala Hafis berusia 4 tahun asal Kabupaten Blitar.

“Pelaksanaan operasi yang dilakukan pada (28/10) Ini adalah kasus operasi bedah jantung bawaan ketiga kami. Tetapi secara struktur yang sudah disiapkan di rumah sakit ini adalah kasus pertama kami yang by design,” ujarnya, Selasa (2/11).

“Jadi tahapannya mulai dari diagnosis, setelah itu kami rapatkan dengan melibatkan banyak spesialis tindakan apa yang diambil. Jika bedah, maka kami tentukan tanggal operasinya,” imbuhnya.

Konsultan Jantung Anak IPJT RSSA Kota Malang, dr Dyahris Koentartiwi menambahkan untuk pasien tersebut dilakukan tindakan pembedahan pada bagian serambi jantung yang mengalami kebocoran.

“Pada kasus ini tindakan operasi diambil karena melihat lubang bocor serambi jantungnya yang besar. Kami observasi juga anaknya sudah memenuhi syarat untuk diambil tindakan tersebut anak ini pas usianya empat tahun dengan berat badan 15 kilogram,” ucap dia.

Dyahris menyampaikan proses dari observasi hingga operasi terintegrasi itu berjalan selama kurang lebih dua bulan. Ia pun menyampaikan meski ini merupakan bedah jantung terintegrasi pertama, pihaknya tidak menemukan kendala dalam pelaksanaanya.

“Saya rasa tidak ada kendala, karena sebelum operasi kita melakukan pengecekan pada bagian tubuh sesuai prosedur, baru kita melakukan pelaksanaanya operasi, dan bersyukur bisa berjalan lancar,” katanya.

Sementara itu, orang tua pasien Rani Puspita mengaku sangat senang dan lega, operasi yang dijalani anaknya berjalan dengan lancar.

“Saat masuk meja operasi itu sempat cemas. Karena anak saya masih kecil. Ternyata kondisinya saat ini stabil. Saya lega, karena lubang jantungnya sudah ketutup,” ucap dia.(der)