Bawaslu Kota Batu Libatkan Mahasiswa untuk Awasi Pemilu

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Batu, Abdur Rochman (Foto: Ayun)

MALANGVOICE – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Batu melibatkan puluhan mahasiswa untuk mengawasi proses Pemilu 2019.

Diketahui, anggota dari pemantau Pemilu ini dari berbagai lembaga. Yakni, ada dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), GP Anshor, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), dan lainnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Batu, Abdur Rochman menjelaskan, pemantau pemilu 2019 di kota Batu kurang menarik minat kaum muda. Pasalnya sejak dibuka tidak ada satupun yang mau menjadi anggota pemantau Pemilu. Akhirnya, Bawaslu menggandeng mahasiswa dan mensosialisasikan ke lembaga.

“Ya, awalnya memang tidak ada yang berminat. Namun, kami terus melakukan sosialisasi tentang ini dan mendekati mahasiswa serta lembaga,” ujar Rochman

“Saat ini sudah ada 50 anggota yang tergabung dalam Pemantau Pemilu,” imbuhnya

Lebih lanjut Rochman menjelaskan, tugas dari Pemantau Pemilu ini adalah memantau dan melaporkan apabila ada dugaan pelanggaran.

“Nah, tugasnya mobile, tetapi ada aturan yang tidak boleh dilakukan oleh mereka. Seperti masuk ke dalam TPS, tetapi kalau memantau di TPS boleh,” ungkapnya.

Adapun yang tidak boleh dilakukan oleh pemantau pemilu, di antaranya mencampuri pelaksanaan tugas dan wewenang penyelenggara, mempengaruhi pemilih dalam penggunaan hak pilih, dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk kewajiban dari pemantau pemilu di antaranya yakni melaporkan hasil akhir dari pemantauan pelaksanaan Pemilu ke Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten dan Kota.

“Kita berharap, semua stake holders bisa bertanggung jawab secara bersama sama terhadap pelaksanaan pemilu, karena suksesnya tergantung dari proses yang sedang berlangsung,” tandas Rochman. (Der/Ulm)