Bantu Ungkap Identitas, Polisi Sebar Sketsa Wajah Korban Mutilasi di Pasar Besar Malang

Sketsa wajah korban mutilasi di Pasar Besar Malang. (istimewa)

MALANGVOICE – Proses penyelidikan kasus mutilasi wanita di parkiran lantai II Pasar Besar Malang terus dilakukan polisi. Meski terduga pelaku sudah diamankan, namun polisi belum bisa mengungkap identitas korban yang tewas mengenaskan.

Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, proses identifikasi korban masih belum bisa dilakukan. Pasalnya, kondisi korban untuk dilakukan pemeriksaan sidik jari masih sulit karena kondisi korban yang membusuk.

Oleh karena itu, sambil menunggu proses identifikasi dari tim Inafis, Polres Malang Kota membuat sketsa wajah korban.

“Ini sketsa digambar berdasar ciri-ciri korban yang ditemukan tewas dimutilasi,” kata Asfuri, Rabu (15/5).

Sketsa ini diminta disebarluaskan di media sosial dan media massa. Besar harapan agar siapapun yang mengenal wajah sketsa itu segera melapor ke polisi.

“Kami harap jika ada yang kehilangan keluarga segera melapor ke kami atau kantor polisi terdekat. Kami ingin identitas korban segera diketahui,” tandasnya.

Terduga pelaku ditangkap

Sugeng, terduga pelaku mutilasi perempuan di Pasar Besar Malang (Istimewa)

Diketahui sebelumnya ada pengakuan mengejutkan datang dari Sugeng (49), pria yang diamankan Polres Malang Kota terkait kasus mutilasi wanita di parkiran lantai II Pasar Besar Malang.

Setelah diamankan di depan Panca Budi, Sugeng kemudian diamankan ke Polres Malang Kota sekitar pukul 13.30 WIB.

Di hadapan petugas, Sugeng mengaku mengenal korban tak lama. Korban diakui pelaku mengalami sakit. “Korban waktu itu sakit. Keduanya bertemu di Klenteng,” ujar Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri, Rabu (15/5).

“Sugeng mengaku yang melakukan mutilasi. Sebelumnya, korban mengeluh sakit di kemaluannya mengeluarkan nanah dan berasal dari Maluku. Tapi pelaku lupa nama asli korban,” lanjutnya.

Asfuri menambahkan, setelah perkenalan sembilan hari lalu, Sugeng membawa korban ke lantai II parkiran Pasar Besar Malang sekitar pukul 07.00 WIB. Namun, saat pukul 17.00 WIB korban dikatakan pelaku sudah meninggal dunia. Jasad korban ditinggal di lokasi selama tiga hari di sana.

“Tiga hari setelah korban meninggal dunia kemudian dimutilasi pelaku. Mutilasi ini katanya adalah suruhan dari korban sebelum meninggal dunia dan bisikan gaib,” kata Asfuri.

Proses mutilasi ini dilakukan Sugeng dengan menggunakan gunting ukuran sedang. Gunting itu belakangan juga ditemukan di lokasi kejadian beserta baju korban bewarna merah motif bunga dan pakaian pelaku.

Meski begitu, polisi tak ingin begitu percaya dengan omongan pelaku. Dalam waktu dekat, polisi akan memanggil psikiater untuk mengetes kejiwaan pelaku.

“Tentu kami akan menunggu hasil labfor soal identitas korban dan memanggil psikiater,” tandasnya.(Der/Aka)