Awas! Jangan Sembarangan Suntik Vitamin C

Dr dita

MALANGVOICE – Rida Ayu Nabila Kusumawardani, mahasiswi Universitas Brawijaya ini mengaku sangat ingin memiliki kulit putih. Ia pun tergiur untuk mencoba perawatan suntik vitamin C seperti yang dilakukan teman-teman sebayanya di kampus agar kulit cokelatnya bisa terlihat putih.

“Teman-teman banyak yang suntik vitamin C. Memang terlihat putih sih. Jadi pengin banget mencoba,” kata sulung dari tiga bersaudara tersebut.

Menurut praktisi kesehatan dan kecantikan, Dr Nanditya Ika Faramita MMRS, suntik vitamin C sejatinya merupakan tindakan medis untuk pemulihan pasca operasi. Karena itulah, tindakan tersebut harus berada di bawah pengawasan dokter.

“Suntik vitamin C harus dilakukan oleh dokter yang memiliki pengetahuan tentang dosis aman penggunaan Vitamin C. Sebab jika melebihi dosis, efeknya bisa berbahaya,” tegas dokter yang prakek di jl Alumunium no 9 tersebut.

Perempuan yang akrab disapa Dita ini menjelaskan, dosis suntik vitamin C maksimal 1000 mg dan periodenya dilakukan paling cepat enam bulan sekali. Pasalnya, kandungan vitamin C yang terlalu tinggi pada tubuh akan membuat kerja ginjal menjadi berat dan memacu timbulnya penyakit gagal ginjal.

“Vitamin C memiliki fungsi sebaga ianti oksidan yang merangsang pembentukan sel baru. Memang bagus. Masalahnya, tubuh hanya mampu menyerap vitamin C sebanyak 500 mg. Jika lebih dari itu, maka akan dibuang melalui ginjal,” urainya.

Jika suntik vitamin C dilakukan terus menerus, maka efeknya akan timbul batu ginjal dimana jika teruskan, maka akan terjadi gagal ginjal.