Awalnya Coba-Coba, Pelajar di Kota Batu Raup Jutaan Rupiah dari Ternak Murai

Muchammad Fachry Husein telaten merawat anak murai yang dipeliharanya. Dari hobinya yang ditekuninya itu, Fachry mampu menghasilkan pendapatan jutaan rupiah (MG1/Malangvoice)

MALANGVOICE – Usianya masih tergolong remaja. Namun pelajar SMP di Kota Batu cukup jeli menangkap peluang bisnis beromzet puluhan juta per bulan. Muchammad Fachry Husein namanya. Ia duduk di bangku kelas IX SMPN 2 Kota Batu.

Di sela-sela kesibukan sekolahnya, remaja berusia 15 tahun itu asyik menekuni ternak burung murai batu. Dari hobinya itu ia mampu mengantongi pendapatan rata-rata Rp 10 juta-Rp 15 juta per bulan.

Usaha ternak murai yang ditekuninya kini berjulul Fachry Bird Farm. Ia menceritakan kilas balik awal beternak murai. Ketertarikannya bermula saat menemani ayahnya M Didik Subiyanto yang sering mengikuti kontes kicau burung.

Ia terpikat ketika melihat burung berkicau beraksi. Lantas ia pun coba-coba memulai memelihara satu ekor murai betina. Kemudian burung peliharaanya itu dikawinkan dengan pejantan milik ayahnya.

“Nggak menggangu aktivitas belajar sekolah kok. Merawatnya kan selesai sekolah, pas sore. Cuma beri makan, ganti air minum, dan bersihkan kandangnya saja,” ujar Fachry di rumahnya yang berada di Kelurahan Ngaglik, Kota Batu.

Ia memiliki delapan pasang indukan burung murai batu Medan yang ditempatkan di kandang berukuran 2×3 meter di ruang belakang rumahnya. Indukan itu ia beli dari hasil penjualan anakan murai yang dipeliharanya.

Harga jual anakan murai ia banderol antara Rp 4 juta hingga Rp 25 juta. Semakin bagus kualitasnya maka semakin mahal harganya. Seperti postur burung yang ideal. Apalagi jika memiliki keturunan dari trah indukan yang pernah memenangkan lomba kontes kicau.

Karena itu ia selektif memilih indukan agar menghasilkan keturunan unggul. Ia memilih indukan yang memiliki kicauan bagus. Lebih-lebih jika pernah juara kontes. Bahkan, ia sendiri pernah melepas murai miliknya seharga Rp 70 juta kepada salah satu penghobi burung murai.

“Laku Rp 70 juta. Saya rawat setahun terus ikutkan event setingkat provinsi. Menang. Bukan nominalnya tapi kepuasan setelah melalui proses panjang sejak kecil, dirawat, dan juara,” seru remaja yang menggeluti hobi ternak murai sejak 2018 lalu.(der)