Atasi kelangkaan Litium, Mahasiswa UM Ciptakan Baterai Jenis Baru

Mahasiswa UM penemu baterai jenis baru. (Istimewa)

MALANGVOICE – Lithium ion battery (LIB) merupakan jenis baterai berbahan dasar unsur litium. Seiring dengan perkembangan teknologi tiap tahun, kebutuhan LIB semakin meningkat yang menyebabkan penggunaan unsur litium juga meningkat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan ketersediaan LIB di masa mendatang karena keterbatasannya di alam.

Sekelompok mahasiswa Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Malang (FMIPA UM) yang terdiri dari Wiwin Dwi Jayanti, Dina Purnamasari, dan Siti Hartinah. di bawah bimbingan I Wayan Dasna Unggul, menciptakan alternatif lain dari LIB, yaitu Potassium ion battery (PIB).

Potassium ion battery merupakan jenis baterai berbahan dasar unsur kalium.
Elektroda PIB adalah senyawa kompleks berbasis “Prussian Blue” yang memiliki rumus [Fe(CN)6]4- dengan struktur oktahedral.

Ketua Tim, Wiwin mengatakan, baterai ion kalium berhasil dibuat menggunakan senyawa Potassium Prussian Blue yaitu KFe[Fe(CN)6] sebagai elektroda PIB. Senyawa Kompleks KNi[Cr(SCN)6] sebagai Bahan Baterai Ion Kalium.

Inovasi penelitian ini yaitu mengganti ligan CN- dengan ligan SCN- dan menggunakan Cr sebagai atom pusat. Penggantian ligan ini dapat memperbesar interkalasi ion kalium saat proses pemakaian baterai, sehingga voltase yang dihasilkan menjadi lebih besar.

Kemudian, diintegrasikan unsur Ni pada senyawa kompleks sehingga diperoleh senyawa berbasis “Prussian Blue Like” jenis baru yaitu KNi[Cr(SCN)6. Proses sintesis senyawa kompleks KNi[Cr(SCN)6 dilakukan dengan metode reaksi langsung.

Senyawa kompleks hasil sintesis kemudian dikarakterisasi untuk mengetahui sifat dan potensinya sebagai bahan baterai PIB. Karakterisasi yang dilakukan meliputi uji titik lebur, analisis SEM-EDX, analisis XRD, analisis FT-IR, uji daya hantar listrik, dan analisis voltametri siklik.

Data hasil karakterisasi menunjukkan bahwa senyawa kompleks KNi[Cr(SCN)6 telah berhasil dibuat dan berpotensi sebagai bahan baterai. Hal ini ditandai dengan data voltamogram KNi[Cr(SCN)6 yang dapat mengalami beberapa siklus reaksi redoks.

Penelitian ini telah didanai oleh Kemristekdikti melalui Program Kreatifitas Mahasiswa bidang penelitian eksakta (PKMPE) yang berlangsung selama 4 bulan dimulai dari bulan April hingga awal Juli.

“Hasil penemuan senyawa KNi[Cr(SCN)6 sebagai bahan PIB bermanfaat untuk mengatasi keterbatasan LIB di masa mendatang. Penemuan senyawa KNi[Cr(SCN)6 akan dipublikasi pada International Conference on Condensed Matters and Advanced Materials (IC2MAM) pada tanggal 5 September 2018,” pungkasnya.(Der/Ak)