Apresiasi Keinginan NU, Nanda Masih Pertimbangan Syarat dari Petahana

Jelang Pilwali 2018 Kota Malang

Ketua DPC Partai Hanura Kota Malang, Ya'qud Ananda Gudban. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Ketua DPC Partai Hanura Kota Malang, Ya’qud Ananda Gudban, belum menentukan sikap terkait permintaan untuk mendampingi petahana, H Moch Anton. Sejauh ini, dia masih menghitung beragam pertimbangan.

Perempuan yang akrab disapa Nanda itu menegaskan, permintaan Pengurus Cabang Nahdlotul Ulama (PCNU) Kota Malang patut diapresiasi. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk kepedulian kyai dan ulama terhadap pembangunan Kota Malang.

“Saya menghargai permintaan NU, namun selanjutnya tergantung pembicaraan saya dengan Abah Anton. Kami perlu bicara,” imbuh politisi cantik peraih gelar doktor dari Universitas Brawijaya ini.

Faktor terpenting yang menjadi perhatian adalah syarat yang diberikan Anton. Hanya saja, lagi-lagi dia enggan membocorkan syarat itu. “Rahasia dong,” sebutnya.

Nanda juga tidak membenarkan sekaligus tidak membantah ketika awak media menerka-nerka syarat ini. Misalnya, ketika awak media bertanya apakah syarat itu berupa ‘mahar’ senilai Rp 25 miliar?

“Kata siapa itu, luar biasa teman – teman media ini sampai sejauh itu (informasinya). Saya saja tidak tahu soal itu,” tambah anggota Komisi B DPRD Kota Malang ini.

Di sisi lain, Nanda sendiri juga tengah menggodok terbentuk koalisi besar sejumlah enam partai. Selain Hanura, partai lain yang turut dalam gerbong ini adalah Golkar, PAN, PPP, Gerindra dan Demokrat.

Lalu, apakah syarat dari Anton juga terkait rencana gerbong koalisi ini? “Tidak begitu, nanti saja kalau sudah matang dibocorkan. Intinya bicara syarat itu, saya masih mempertimbangkan dan akan membahas ini dengan Abah Anton,” pungkasnya.(Coi/Yei)