Angka Kurang Gizi di Kabupaten Malang Masih Tinggi, Bupati Masifkan Gemarikan

Bupati Malang, H.M Sanusi. (Mvoice/Toski D)

MALANGVOICE – Bupati Malang HM Sanusi masifkan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) sebagai upaya menekan angka kurang gizi atau stunting di Kabupaten Malang yang masih cukup tinggi.

“Berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, tahun 2021 ada sekitar 15.400 anak atau 10,9 persen anak dalam kondisi stunting atau mengidap kekurangan gizi,” ucap Sanusi, Rabu (1/5).

Menurut Sanusi, untuk mengatasi stunting tersebut, selain memasifkan Gemarikan, Pemkab Malang juga memberikan bantuan pangan dan gizi kepada para pengidap stunting, dan mengedukasi para ibu hamil untuk rutin melakukan kontroling, memastikan MCK masyarakat memadai.

“Masalah stunting ini PR besar bagi Kabupaten Malang dan harus segera ditangani secara sungguh-sungguh. Kita masifkan budaya makan ikan, ini untuk meningkatkan gizi masyarakat,” jelasnya.

Untuk itu, lanjut Sanusi, dirinya mengintruksikan 20 organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di lingkup Pemkab Malang untuk ikut dalam penanganan stunting.

Menurutnya, stunting ini bukan hanya tugas Dinas Kesehatan, tetapi juga dinas yang lainnya.

“Untuk penanganan stunting terhadap satu anak, diperlukan biaya minimal sekitar Rp8 juta sampai Rp10 juta. Itu untuk pemenuhan gizi, sanitasi, dan berbagai hal yang lainya. Tapi, nominal itu bisa saja lebih jika memang kondisi stunting yang dialami seseorang tergolong parah,” terangnya.

Sanusi menerangkan, penanganan stunting ini akan dilakukan secara bertahap, dan tidak bisa jika hanya dilakukan dalam kurun waktu satu tahun. Harus dibarengi dengan kesehatan ibu hamil yang ada di Kabupaten Malang.

“Penurunanya pun tidak langsung setahun itu, setiap tahun memang selalu ada progres. Jadi saya minta agar Dinas kesehatan bersama dengan Dinas lain untuk memberikan edukasi kepada para ibu dan perempuan hamil, tentang pentingnya melakukan kontrol kehamilan secara berkala. Itu sangat penting,” pungkasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Malang penurunan angka stunting di Kabupaten Malang secara bertahap.

Pada tahun 2018, angka stunting mencapai 20 persen. Pada tahun 2019 turun menjadi 16,1 persen, di tahun 2020 lalu, angkanya turun drastis menjadi 11 persen, dan tahun 2021 ini masih menyisakan 10,9 persen.(end)