Anggota DPR RI Sebut Olahraga Skateborad Minim Perhatian

Atlet Skateboard Kota Malang (Istimewa)
Atlet Skateboard Kota Malang (Istimewa)

MALANGVOICE – Anggota DPR RI, Kresna Dewanata Phrosakh menyatakan prihatin karena olahraga skateboarding yang sudah mendunia justru kurang mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Olahraga ini masih dipandang sebelah mata kendati sudah banyak melahirkan atlet potensial yang mampu berprestasi di kancah internasional.

Olahraga skateboard di tanah air belum begitu dikenal publik secara luas karena tidak sepopuler sepakbola yang banyak penggemar dan pendukungnya.

Namun, kini animo para pecinta skate kian bergairah. Anak-anak muda berbakat bermunculan termasuk melahirkan komunitas-komunitas olahraga ekstrem dan menantang adrenalin ini tumbuh di daerah.

Bahkan, cabang olahraga skateboard sudah dipertandingkan pertama kali di event internasional dalam Asian Games 2018 di Indonesia. Sejak saat itu, kian banyak anak muda berbakat dan komunitas skateboard bermunculan. Gaung dari skateboard makin meluas, kejuaraan internasional dan kompetisi nasional pun rutin digelar.

“Akan tetapi kurang perhatian dari pemerintah baik kepada atletnya maupun pengembangan olahraga skateboard ini secara nasional,” tegas Kresna Dewanata Phrosakh yang akrab disapa Dewa saat menghadiri Kejuaran Tingkat Provinsi Skateboard Jatim 2020.

Kejuaraan yang merupakan agenda cabang olahraga Perserosi Jatim itu digelar di Loop Arena Merjosari, Kota Malang, Minggu (1/3).

Dewa mendorong pemda agar lebih serius memperhatian semua cabang olahraga di daerah termasuk skateboard. Dengan pembinaan yang kontinu dan dukungan sarana prasarana yang memadai akan lebih memajukan olahraga nasional. Terpenting adalah pembinaan atlet sejak usia dini dengan dukungan anggaran yang cukup dari APBD. Keserius pemda sangat dibutuhkan mengingat banyak atlet berbakat dan berprestasi lahir dari desa, bahkan mereka dari pelosok dusun.

Dewa menyatakan prihatin setelah menerima informasi langsung dari panitia bahwa kejuaran Skateboard Jatim 2020 tanpa dukungan anggaran dari KONI maupun dispora, melainkan murni dari sponsor dan donasi beberapa pihak, termasuk anggaran penyelenggaraan maupun hadiah buat peserta di luar medali dan piagam.

Kedepannya, Dewa berjanji dan berkomitmen tetap memperhatikan perkembangan skateboard di Malang Raya. “Saya akan bantu informasikan ke kawan-kawan di Jakarta nanti tentang kondisi skateboard di daerah,” ujarnya.

Pada kesempatan itu Dewa memberikan dukungan sekaligus menyumbang dana yang diberikan langsung kepada Ketua Panitia Akbar Dani “Bolang” dihadapan atlet dan panitia. Dukungan serupa berupa donasi juga diberikan oleh Wakil walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko dan Ketua DPRD Kota malang I Made Rian Diana Kartika. Sumbangan atau donasi itu bersifat pribadi, bukannya dana bersumber dari APBD.

”Wah, semestinya ada anggaran (dari pemerintah) ini, apalagi cabor ini sudah membanggakan bangsa, mengibarkan bendera merah putih di tinggkat Asia. Tapi dengan digelarnya kejuaran Skateboard Jatim 2020 ini bagus pembibitan atletnya, salut saya,” katanya sembari menyebutkan contoh atlet Nasional skateboard berprestasi yang mengantongi medali salah satunya Sanggu Darma Tanjung.

Meskipun perhelatan kejuaran Skateboard Jatim 2020 digelar dengan keterbatasan dan minimnya anggaran, namun tak menyurutkan semangat para atlet yang sedang berlaga. Para atlet muda dan berbakat berkompetisi secara sportif di arena skatepark yang dibangun kala Walikota Malang Mohammad Anton atau Abah Anton hasil CSR dari Telkomsel.

Para atlet yang berlaga di kelas SD putra dan kelas putri terlihat bersemangat. Mereka perwakilan dari Jember, Probolinggo, Blitar, Madiun, Pasuruan, Malang raya dan kota-kota lainnya.

“Saya optimistis olahraga skateboard akan maju dan berkembang pesat secara nasional, khususnya di Malang Raya. Saya berharap semua atlet harus tetap semangat dan harus terus berjalan, jangan berhenti, ini sudah bagus, saya akan tetap bantu semampu saya,” pungkasnya.(Hmz/Aka)