MALANGVOICE – Vaksinasi tahap pertama di Kota Batu dijadwalkan pada Februari ini. Demi menyongsong vaksinasi itu Pemkot Batu menyiapkan anggaran khusus sebesar Rp2,9 miliar.
Anggaran tersebut meliputi belanja modal, belanja bahan habis pakai, dan belanja sosialisasi tingkat kota dari APBD 2021.
Rinciannya untuk belanja modal senilai Rp 1,9 miliar berupa vaccine refrigerator 6 unit, vaccine carrier 90 box. Belanja bahan habis pakai senilai Rp 986 juta. Meliputi spuit 3 CC 1000 box, safety box 1.975 pcs, alkohol swab 2.000 box, plasterin 1.000 box, apron disposible 1.050 box.
Kemudian untuk face shield 500 pcs, masker 3 ply 1.000 box, masker n-95 1.000 box, sarung tangan 1.500 box. Sedangkan untuk belanja sosialisasi tingkat kota senilai Rp14,4 juta.
Tak hanya dari APBD, sumber daya penunjang lainnya juga diberikan oleh Dinkes Pemprov Jatim. Meliputi APD vaksinator sejumlah 1400 APD, safety box 25 pcs, ads 1.400 pcs, dan vtm 800 pcs.
Seiring dengan terbitnya Keputusan Menteri Keuangan nomor 30/KM.7/2020, Pemkot Batu akan melakukan perubahan anggaran vaksinasi 2021. Keputusan Menteri Keuangan itu, mengatur tentang penggunaan sebagian dana alokasi umum (DAU) atau dana bagi hasil untuk mendukung pendanaan vaksinasi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko usai menghadiri sosialisasi vaksinasi Covid-19 di Gedung Graha Pancasila Kota Batu (Jum’at, 15/1).
Dalam aturan tersebut dijelaskan, minimal provinsi ataupun kabupaten/kota menganggarkan 4 persen dari DAU 2021. Atau disesuaikan dengan kebutuhan daerah dengan memperhatikan jumlah penduduk dan jangkauan wilayah distribusi.
Bagi daerah yang tak mendapat alokasi DAU 2021, pendanaan vaksinasi bisa diambilkan dari dana bagi hasil sesuai kemampuan keuangan daerah.
“Anggaran vaksin mengalami perubahan. Kami harus mendukung itu karena jaminan kesehatan adalah prioritas. Kalau nggak sehat melakukan aktivitas juga tak bisa optimal,” papar dia.
Meski begitu, pihaknya masih belum secara rinci menyebutkan perubahan besaran anggaran. Secara teknis, pihaknya masih menunggu pembahasan antara Tim Anggaran Pemkot Batu dan Badan Anggaran DPRD.
“Belum harus dilakukan pembahasan dulu untuk itu,” lanjut dia.
Di sisi lain, Dewanti menyerukan pentingnya vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat. Sehingga segala aktivitas kehidupan kembali pulih sediakala. Alasan itulah yang dijadikan pemerintah untuk melakukan vaksinasi sebagai jaminan kesehatan kepada masyarakat.
Vaksinasi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu kemarin (13/1), menurut Dewanti sebagai upaya testimoni untuk memberi jaminan kepercayaan pada masyarakat, kalau vaksin aman. Dengan begitu akan melenyapkan berita negatif di masyarakat.
“Hampir setahun ini pandemi Covid-19 membelenggu sendi-sendi kehidupan. Saya bangga dengan presiden yang bekerjasama dengan pabrik-pabrik farmasi untuk menyuplai kebutuhan vaksin di dalam negeri,” ungkap dia.
Dirinya sangat menyayangkan, semisal masyarakat menolak bahkan menghalangi vaksinasi. Karena inti dari program ini untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Apalagi,lanjut Dewanti, mendatangkan vaksin bukan pekerjaan mudah. Ia berpendapat negara-negara lain, negara tetangga merasa iri dengan Indonesia yang mampu mendatangkan vaksin.
“Meskipun saat ini didatangkan dalam jumlah kecil itu bukan perkara mudah. Nanti secara bertahap didatangkan. Sehingga bisa mem-back up kebutuhan untuk sebagian besar masyarakat,” timpal dia.(der)