MALANGVOICE– Gejolak harga bahan pangan kerap terjadi setiap tahunnya, terutama saat memasuki bulan Ramadan hingga Idulfitri. Mengingat di momen-momen tersebut kebutuhan masyarakat mengalami peningkatan sekaligus diwarnai lonjakan kebutuhan pokok. Intervensi dari pemerintah perlu dilakukan untuk menstabilkan harga agar tak memicu inflasi.
Komoditas pangan yang harganya bergerak naik terjadi pada cabai dan bawang merah. Hal itu didasarkan atas pantauan harga di tiga pasar Kota Malang oleh anggota DPR RI Andreas Eddy Susetyo. Politisi PDIP melakukan pantuan harga pangan di Pasar Induk Gadang, Pasar Besar dan Pasar Bunul.
Scoopy Girls Time Jelajah Seru di Kota Malang dengan Gaya Retro
Di ketiga pasar itu, harga cabai merah terpantau berkisar Rp100 ribu per kilogram dari semula Rp45 ribu per kilogram. Disusul kemudian bawang merah dan bawang putih yang merangkak naik dari Rp30 ribu per kilogram menyentuh angka Rp40 ribu per kilogram.
“Tugas kami di Komisi XI DPR RI adalah mengendalikan inflasi, melibatkan Tim Pengendali Inflasi tingkat pusat hingga daerah. Dipastikan ketersediaan sejumlah bahan pangan masih aman, kecuali bawang putih,” ujar Andreas.
Lebih lanjut, Andreas mendorong Bulog untuk segera menggelontorkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di pasaran. Hal ini untuk melindungi daya beli dan keterjangkauan harga pangan bagi konsumen. Lantaran beras SPHP seharga Rp11 ribu per kilogram belum diedarkan di pasaran, justru yang banyak ditemukan beras komersil seharga Rp13 ribu per kilogram.
“Ini masukan bagi Bulog agar segera menyalurkan beras SPHP memasuki Ramadan. Karena kalau yang beredar di pasaran beras Rp13 ribu maka akan berkontribusi terhadap kenaikan inflasi. Komoditi beras termasuk komponen yang mendorong inflasi,” papar Andreas.
Beras SPHP untuk sementara dihentikan Bulog di zona I, salah satunya Pulau Jawa. Karena saat ini Bulog fokus menyerap gabah kering panen (GKP) seharga Rp6.500 di tingkat petani menyambut panen raya. Dihentikannya pendistribusian SPHP agar harga GKP tidak anjlok.
“Kami mendorong Bulog membuka beras SPHP ke pasaran. Untuk menjaga kestabilan harga, pemerintah juga menggelar pasar murah. Operasi pasar ini untuk memotong rantai distribusi yang berpengaruh terhadap kenaikan garga. Yang saya tekankan agar operasi pasar ini tepat sasaran,” tegas dia.(der)