Anak Mengalami Karies Gigi, Bolehkah Dicabut?

anak ini ke dokter gigi (anja)
anak ini ke dokter gigi (anja)

MALANGVOICE – Jika gigi anak Anda mengalami karies gigi terutama karies gigi bagian depan atas yang rata dengan gusi, bisa jadi itu adalah “karies botol”

Seorang dokter gigi di jalan Candi Mendut, drg Achmad Djamil menjelaskan proses terjadinya “karies botol” berlangsung dalam waktu yang lama, yaitu dimulai ketika gigi pertamanya muncul dan kebiasaan membersihkan gigi pada anak diabaikan, tanda-tanda awal karies botol biasanya muncul pada usia 20 bulan.

“Pola karies botol diawali dengan kerusakan melingkar di leher gigi depan atas berwarna putih atau coklat gelap,” katanya.

Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan salah satunya melakukan perawatan saluran akar gigi, dilanjutkan dengan pembuatan pasak gigi (tiang penguat mahkota gigi) dari strip fiber, lalu dilakukan pembuatan mahkota gigi dengan bahan tambal resin komposit.

“Jika masih ada sisa mahkota giginya, maka dapat langsung dilakukan penambalan gigi dengan bahan tambal resin komposit atau dilakukan pembuatan mahkota yang dibuat di laboratorium,” paparnya.

Bisa juga melakukan pencabutan gigi yang telah rata dengan gusi, lalu dilakukan pembuatan penahan ruang gigi (space maintainer).

Sebenarnya, lanjut dia, pencabutan gigi susu depan atas atau bawah, sebelum anak berusia 6-7 tahun atau sebelum gigi tetap penggantinya muncul tanpa dilanjutkan dengan pembuatan space maintainer tidaklah dianjurkan.

Gigi susu diperlukan sebagai pedoman bagi gigi tetapnya untuk muncul ke atas gusi, dan space maintainer berfungsi untuk mempertahankan ruang pada lengkung gigi bagi kemunculan gigi tetapnya.