MALANGVOICE – Akademik Petani Milenial Kota Batu suguhkan inovasi bertani berbasis teknologi Internet of Things (IoT). Kaum milenial pun diajak bertani dengan menggunakan teknologi serta sistem hidroponik, Minggu (12/5).
Cara ini akan menjauhkan mereka bertani dengan sistem konvensional sehingga tidak perlu kotor-kotoran di kebun atau sawah.
Ahmad Marjuki (27) salah satu pengelola Akademik Petani Milenial Kota Batu mengatakan karena melihat banyak orang zaman sekarang yang meninggalkan dunia bertani dengan alasan malas berkotor-kotoran. Oleh karena itu, ia mengambil peluang tersebut sebagai generasi milenial dengan menggabungkan internet.
“Ya, kami belajar semua proses dari hulu hingga hilir dengan teknologi tersebut. Mulai dari elihat kelembaban tanah, suhu, hingga mengontrol pengairan cukup melalui teknologi. Teknologi itu yang disebut Internet of Things (IoT),” ujarnya saat ditemui MVoice
Juki sapaan akrabnya menambahkan dengan menggunakan konsep IoT, petani bisa mengendalikan objek tertentu. Misal ketika lahan kekurangan air, bisa langsung dipantau melalui aplikasi kemudian dikendalikan agar lahan tersiram air.
“Tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer. Dan dari situ juga bisa mengetahui kapan waktu panen,” tutup pria asal Banyuwangi itu
Keunggulan dari teknologi ini yakni ketika petani sedang bepergian juga tak perlu khawatir. Karena tiinggal dikendalikan melalui handphone saja. (Der/Aka)