Agar Kapasitas Sektor Publik dan Bisnis Meningkat, Ini Tips Dari FIA

Dekan FIA, Prof Bambang Supriyono (Tika)
Dekan FIA, Prof Bambang Supriyono (Tika)

MALANGVOICE – Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) memandang, dalam hal pelayanan publik, baik segi pemerintah atau perusahaan masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Berdasarkan hasil penelitian para dosen FIA, sektor publik kelemahan pemerintah di bidang efektif, efisien dan ekonomis. Sementara di bidang bisnis, kelemahan perusahaan adalah mengabaikan responsive, tanggung jawab dan akuntabilitas.

“Semangat utamanya adalah mengkaji hasil penelitian untuk mengembangkan nilai-nilai​ bisnis tanpa meninggalkan unsur publik atau pemerintah,” kata Dekan, Prof Bambang Supriyono, ditemui di sela kegiatan Seminar Nasional Pengembangan Kapasitas yang digelar di aula gedung A, FIA UB, Kamis (30/3).

Dia menjelaskan, sektor bisnis kurang memperhatikan tuntutan masyarakat. Ada corporate sosial responsibility (CSR) tidak didasarkan pada kajian yang mendalam. Akibatnya, ada yang kurang tepat sasaran.

Sementara itu, tidak sedikit pemerintah daerah yang menyelenggarakan layanan publik dengan mengabaikan sisi efektif dan efisien, sehingga boros.

“Melihat dua kesenjangan itu, kami mencoba mengawinkan doa konsep agar kapasitas layanan publik dapat meningkat. Pengembangan kapasitas antara sektor publik dan bisnis harus berlangsung secara sinergis,” tegas dia.