MALANGVOICE – Pariwisata dinilai sebagai salah satu sektor yang mampu mengatasi persoalan kemiskinan. Hal ini diungkapkan Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang, Sofyan Edy Jarwoko, dalam diskusi di Rumah Makan Kertanegara, Rabu (6/12).
Keyakinan itulah, lanjut pria yang akrab disapa Bung Edy ini, harus tertanam dalam benak stakeholder Kota Malang. “Karena itu, komitmen leadership juga penting, untuk menentukan bagaimana pariwisata tumbuh dan berkembang,” ujarnya.
Dia pun menampik anggapan bahwa Kota Malang hanyalah lalu lintas bagi para wisatawan yang hendak berkunjung ke Kota Batu dan Kabupaten Malang. Sebab, dia menegaskan, Kota Malang juga merupakan salah satu destinasi wisata.
Dia memberi contoh keberadaan kampung-kampung tematik yang telah terbangun. Selain itu, banyak potensi wisata lain yang patut digali.
“Kota Malang ini dilintasi Sungai Brantas, tidak semua daerah seperti ini. Sehingga perlu digali potensinya. Ini sungguh aset luar biasa yang harus dioptimalkan. Itu dari sisi kekayaan alam. Apalagi kalau digabungkan dengan budaya,” tandasnya.
Selain Bung Edy, narasumber lain yang hadir dalam diskusi ini adalah Noor Shodiq Askandar, Pembantu Rektor II Universitas Islam Malang. Dalam kesempatan ini, dia lebih banyak mengurai kendala dalam memajukan pariwisata di Kota Malang.
Ia pun sempat mengenang masa lalunya di era 80-an. Saat itu, Kota Malang memiliki branding kuat sebagai Kota Pariwisata. Namun saat ini yang terjadi tidak lagi demikian.
“Di era saat ini wisata seperti apa yang ingin ditonjolkan Kota Malang, konsepnya belum kuat. Misalnya wisata pendidikan, monggo. Yang jelas persaingan semakin ketat dengan daerah lain,” paparnya.(Coi/Yei)