Drama Kolosal Sudirman Kecil, Bergerilya di Lapangan Rampal

MALANGVOICE – Suasana desa begitu guyup dan tentram. Pedagang pasar, petani, dan sejumlah lapisan rakyat tengah asik beraktivitas sebelum akhirnya semua aktivitas itu terhenti, berganti dengan kepanikan tak terkendali.

Sudirman HUT TNI-3

Orang-orang berlarian, dentuman peluru dan meriam menggelegar di berbagai sudut, membuat rakyat jelata ketakutan. Tentara Jepang menyerbu, tiada perlawanan berarti sebelum seorang bocah bernama Sudirman mulai memprovokasi.

Bocah itu kelak dikenal dengan Panglima Besar Jenderal Sudirman. “Jangan ada yang takut dengan penjajah, ini tanah kita, harus kita rebut,” teriaknya.
Seiring berjalannya waktu, Sudirman cilik mulai tumbuh dewasa dan memimpin berbagai pemberontakan terhadap penjajah. Singkat cerita, Jepang akhirnya berhasil diusir.

Sudirman HUT TNI-5

Namun, perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia belum berakhir. Tentara Belanda kembali mendaratkan pasukan di Tanah Air. Serangan ke perkampungan mulai dilancarkan. Sudirman yang mengetahui hal itu langsung bergegas memimpin perang gerilya, meski dalam kondisi sakit dan harus digotong dengan tandu.

Adegan itu diperagakan dalam drama kolosal di Lapangan Rampal, Kota Malang, hari ini. Drana yang dipersembahkan prajurit TNI dari berbagai kesatuan, itu menyedot ratusan warga Kota Malang hadir menikmati pertunjukan.

Sudirman HUT TNI-4

Danrem 083 / Baladhika Jaya, Kolonel Infanteri Fajar Setyawan SIP, sengaja menyelipkan drama kolosal ini dalam rangkaian peringatan HUT ke-70 TNI.

“Ini memang agak spesial. Apa yang dipertunjukkan sesuai dengan tema peringatan HUT TNI tahun ini. TNI dan rakyat harus bersatu untuk membangun Indonesia,” ungkapnya.-