MALANGVOICE – Melahirkan dengan prosedur operasi caesar memang mengurangi rasa sakit. Namun, usai operasi, rasa sakit dan proses pemulihan bisa lebih lama dibanding melahirkan dengan jalur normal. Belum lagi melahirkan caesar juga bersiko untuk si ibu dan jabang bayi.
“Pada dasarnya, operasi caesar aman dilakukan. Namun, yang namanya operasi pasti menyimpan risiko buruknya masing-masing, termasuk operasi caesar. Saran saya jangan asal ambil keputusan, kenali dulu risiko operasi caesar apa saja,” kata Bidan Puskesmas Tegalgondo, Umi Rachmawati.
Kondisi yang umum terjadi yaitu infeksi pada area sekitar bekas sayatan operasi. Hal tersebut bisa menimbulkan rasa nyeri, pembengkakan, kemerahan, dan keluar nanah dari area tersebut. Infeksi lain yang umum terjadi yaitu infeksi pada selaput rahim.
Hal itu ditandai rasa nyeri pada area perut, demam, keluar cairan tidak normal, dan perdarahan hebat dari vagina.
“Risiko juga terjadi pada bayi. Misalnya gangguan pernapasan karena kondisi paru-paru belum sempurna. Lalu bisa saja dokter menggores kulit bayi secara tidak sengaja. Tapi goresan ringan cepat sembuhnya kok,” katanya.
Operasi caesar, lanjut dia, akan cocok bila kondisi melahirkan secara normal tidak terpenuhi. Misal pada bayi kembar, kepala bayi terlalu besar, bayi terlilit tali pusar.
Meski demikian, sudah banyak perempuan berhasil melalui operasi caesar.
“Kalau kehamilan baik-baik saja, saya sarankan melahirkan normal. Kalau tidak bisa, silahkan operasi caesar dan jangan takut berlebihan ya,” tuturnya.