MALANGVOICE – Penyakit pernapasan dapat bervariasi dari yang akut sampai kronis. Salah satu penyakit pernafasan adalah bronkitis alergi.
Menurut dr Rahman Agus SpPD, KEMD, seorang dokter yang praktek di Tegalgondo, penyakit ini merupakan jenis kondisi asma dimana bronki dan saluran napas bagian bawah dari sistem pernapasan meradang oleh iritasi dan alergi.
“Pada bronkitis alergi, asma dan alergi pernafasan hadir. Hal ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut demam atau rhinitis alergi,” kata Agus saat dihubungi MVoice.
Bronkitis alergi juga sering disebut sebagai asma alergi. Kondisi khusus ini dipicu sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif yang menyerang zat-zat asing tidak berbahaya yang masuk ke tubuh. Sistem kekebalan mengidentifikasi sebagai zat asing yang berbahaya dan melepaskan antibodi untuk melawan substansi.
Bronkitis alergi sangat berbeda dari bronkitis non-alergi. Pada bronkitis non-alergi, penyebab utama penyakit biasanya virus atau bakteri. Namun, dalam bronkitis alergi, penyebab utama adalah alergen (zat pemicu alergi). Bronkitis alergi dapat terjadi selama orang yang dipengaruhi oleh kondisi ini terkena alergen.
Gejala dari bronkitis alergi adalah sesak nafas, pilek, mata merah atau bengkak, hiperventilasi, ruam, menggelitik di tenggorokan, dada menyempit, terus-menerus bersin, batuk, sakit kepala, mual, dan gejala lain yang terkait dengan asma dan alergi.
“Mengobati gejala bronkitis alergi ringan sampai sedang dapat termasuk mengkonsumsi antihistamin dan menghindari alergen yang menyebabkan gejala-gejala ini. Sangatlah penting untuk berkonsultasi dengan dokter,” tandas dia.