MALANGVOICE – Terkait pembinaan pada mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), Pemerintah Kabupaten Malang menyiapkan kebutuhan pokok dan sembako serta peralatan rumah tangga.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang, Sri Wahyuni Pudji Astuti, mengatakan, dalam jangka pendek, kebutuhan itu pasti sangat dibutuhkan, karena mereka pulang ke Kabupaten Malang tidak membawa apa-apa.
Karena selama mengikuti aliran yang dianggap sesat di Kalimantan Barat, mereka kebanyakan menjual lahan pertanian. Bahkan sebagian sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi di Kabupaten Malang.
“Untuk kebutuhan sehari-hari, pemerintah akan menanggung dulu. Tapi kalau untuk jangka panjang, masih kami bicarakan,” katanya, saat menerima eks Gafatar di UPT Bina Loka Karya, Desa Banjarrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Sri Wahyuni menambahkan, para mantan Gafatar itu harus mengisi surat pernyataan tidak lagi aktif sebagai anggota. Hal itu, ditujukan untuk lebih bisa diterima masyarakat sekitar.
“Warga sekitar tempat tinggal mereka meminta demikian, sekaligus memastikan mereka benar-benar bebas dari Gafatar,” tutupnya.
Dalam pemulangan eks Gafatar, malam ini, mereka diboyong menggunakan dua bus. Rincinya, ada enam orang laki-laki, empat orang perempuan, dan tujuh orang anak laki-laki dan perempuan.