Genjot Promosi Internasional, Ribuan Wisman Berdatangan ke Kota Batu

MALANGVOICE– Segmen pariwisata Kota Batu bukan hanya menarik minat kunjungan wisatawan domestik, namun juga wisatawan mancanegara (wisman). Disparta Kota Batu menyebutkan ada sebanyak 8.892 warga asing yang berpelesir selama 2025. Mayoritas berasal dari Negeri Jiran Malaysia jumlahnya mencapai 4.515 wisatawan atau setara 44,51 persen.

Kepala Disparta Kota Batu, Onny Ardianto mengungkapkan, di posisi kedua ada dari Belanda, total ada 1.361 wisatawan yang datang ke Kota Batu. Sementara ketiga ada wisman dari Singapura dengan 1.028 orang disusul Arab Saudi dengan 491 wisman dan negara-negara ASEAN lain sebanyak 365 wisman.

”Dari kawasan Eropa, dari Perancis mencapai 344 orang, negara-negara Eropa lain menyumbang 236 wisatawan. Ada juga datang dari Thailand sebanyak 185 wisatawan, Amerika Serikat 284 wisatawan, serta Tiongkok sebanyak 183 wisatawan,” ungkap Onny.

Berbagai upaya terus dilakukan untuk menggenjot kunjungan wisman lewat berbagai promosi internasional hingga kolaborasi dengan biro perjalanan. Pihaknya bakal bekerja sama juga dengan travel agent.

“Mungkin kalau ada yang bawa rombongan besar, kami bisa siapkan penyambutan khusus. Mungkin bisa berupa tarian tradisional, atau kami sediakan city tour,” jelasnya.

Sementara, untuk jumlah kunjungan wisatawan domestik masih menjadi penyumbang terbesar sektor pariwisata Kota Batu di angka 4.210.530 orang hingga Oktober 2025. .Kunjungan wisata terbanyak datang dari Jawa Tengah sejumlah 103.536 wisatawan, DKI Jakarta sebanyak 77.483 wisatawan, Jawa Barat sebanyak 67.578 wisatawan dan DI Yogyakarta sebanyak 35.289 wisatawan.

Jika dijumlahkan, total kunjungan wisatawan ke Kota Batu hingga 17 November 2025 telah mencapai 4.607.546 orang. Angka ini menunjukkan bahwa Kota Batu tetap menjadi magnet utama bagi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

Onny menuturkan optimistis target kunjungan wisata di 2025 ini dapat tercapai. Saat ini, Dinas Pariwisata juga tengah melakukan perhitungan wisatawan secara akurat dengan menggunakan Mobile Data Positioning (MDP).

Dengan sistem ini, jelas Onny, perhitungan tidak lagi bertumpu pada pencatatan manual, melainkan pada deteksi mobilitas perangkat telekomunikasi. ”MDP ini mulai kita praktekkan pada November 2025 ini. Cara itu bisa menghitung wisatawan berdasarkan gadget-nya, berapa yang masuk ke Kota Batu,” ujar Onny.

Onny menegaskan data dari sistem MDP ini akurat karena pihaknya juga melakukan proses eliminasi. Misalnya warga Kota Batu atau ASN Pemkot Batu yang tinggal di luar kota, datanya sudah dibersihkan.

”Kemudian mana yang benar-benar masuk ke Kota Batu, misalnya hanya sebulan sekali yang terekam itulah yang kami kategorikan sebagai wisatawan,” jelasnya.

Teknologi MDP sendiri memiliki keunggulan karena mampu menangkap pergerakan manusia secara presisi dalam ruang dan waktu. Data berbasis mobilitas ini berpotensi besar digunakan sebagai indikator statistik, terutama untuk sektor pariwisata, transportasi, hingga kependudukan.

Onny mengakui perhitungan jumlah wisatawan selama ini masih banyak mengandalkan metode manual, yang membuat tingkat akurasinya belum optimal. Kehadiran MDP diyakini dapat menghadirkan informasi lebih cepat dan tepat, terutama memasuki puncak liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

“Nanti saat momen Nataru, Insya Allah kita sudah bisa mendapatkan data bulan November. Jadi kita bisa memperkirakan titik-titik mana yang akan ramai di bulan Desember,” tandasnya.(der)

Berita Terkini

Arikel Terkait