MALANGVOICE– Pemkot Batu melakukan intervensi pasar agar harga bangan pangan terjangkau demi melindungi daya beli masyarakat. Langkah ini sekaligus sebagai upaya dalam mengendalikan inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga sembako. Upaya konkret yang dilakukan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) di desa/kelurahan.
Melalui GPM ini, Pemkot Batu menyediakan 3 ton beras kemasan 5 kilogram seharga Rp55 ribu. Komoditi pangan lainnya dijual dengan harga miring. Seperti bawang merah dibanderol seharga Rp30 ribu/kilogram, bawang putih Rp28/kilogram, daging sapi Rp54 ribu/500 gram. Tersedia juga vouche potongan belanja Rp5 ribu untuk 500 warga, serta paket sembako gratis bagi 10 warga pra-sejahtera.
Wali Kota Batu, Nurochman menyampaikan, kegiatan ini bertujuan menjaga stabilitas harga serta memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat. Pihaknya juga turut memborong produk UMKM binaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kota Batu untuk dibagikan kepada masyarakat dengan berbagai kebutuhan pokok seperti minyak goreng, gula, kerupuk, keripik, frozen food, sayur mayur, dan minuman olahan.
“Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kota Batu berupaya membantu masyarakat memperoleh bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau sekaligus menjaga stabilitas harga di pasar,” lanjut Cak Nur, sapaan Nurochman.
Wali Kota Batu, Nurochman menyatakan, kegiatan ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Langkah ini untuk menstabilkan harga bahan pokok, sekaligus merangsang daya beli masyarakat ditengah kondisi ekonomi yang masih lesu. Maka butuh solusi konkret untuk meringankan beban ekonomi masyarakat.
“Kami ingin memastikan masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan pokoknya dengan harga terjangkau. Ini juga menjadi langkah strategis menjaga inflasi daerah tetap terkendali,” ujar Cak Nur.
Melalui cara seperti ini, dia meyakini perputaran ekonomi Kota Batu dapat terus berjalan dengan baik, serta bisa mengantisipasi kenaikan harga pangan akibat inflasi. Diharapkan masyarakat dapat merasakan langsung manfaat dari kebijakan pemerintah yang berorientasi pada kesejahteraan dan kepentingan masyarakat. Serta upaya menekan inflasi yang berdampak pada daya beli masyarakat.
“Pemkot Batu berharap daya beli masyarakat tetap terjaga, roda perekonomian lokal terus berputar dan ketahanan pangan daerah semakin kuat,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Cak Nur menuturkan, Pemkot Batu mengambil langkah konkret dalam upaya pengendalian inflasi. Di antaranya penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Pemerintah Kota Mojokerto terkait distribusi bahan pokok, serta dengan PT Sweet Greens Indonesia dalam mendukung pemasaran hasil pertanian Kota Batu.
“Kerja sama antar daerah (inter-regional) menjadi kunci penting dalam menopang ketersediaan pasokan pangan,” pungkas dia.(der)