Menguatkan Literasi, Peduli Lingkungan: PMM UMM Kelompok 6 Gelombang 2025 di Desa Banjararum

MALANGVOICE- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menunjukkan kepeduliannya pada masyarakat lewat Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri. Pada gelombang 2025, Kelompok 6 sukses menjalankan kegiatan selama sebulan penuh di Desa Banjararum, Dusun Mondoroko, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Kelompok ini terdiri dari lima mahasiswa Program Studi Manajemen—Pandu Hiro Zaisan, Abdillah Febri Natansyah, Dhania Alif Anggeria, Muhammad Nawaf Almaliki, dan Bagus Nuur Alviansyah—dengan bimbingan dosen Dr. Anung Putri Illahika, M.Si.

Mahasiswa Genera-Z Berbakti Bangun Desa Sehat di Wonokitri

PMM UMM Kelompok 6 Gelombang 2025 di Desa Banjararum. (Istimewa)

Program unggulan mereka adalah pelatihan pembuatan eco enzyme dari limbah organik rumah tangga. Pelatihan ini melibatkan ibu-ibu PKK dan diharapkan menjadi solusi ramah lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi.

Selain itu, tim juga menggelar edukasi literasi digital dan internet sehat untuk siswa SD Negeri 02 Banjararum. Tujuannya agar anak-anak tak sekadar fasih memakai teknologi, tetapi juga mampu memilah informasi di era banjir konten digital.

Mahasiswa UMM juga aktif di kegiatan sosial dan keagamaan, mulai dari gotong royong pengecatan jalan, lomba HUT RI, istighosah, hingga tasyakuran bersama warga. Kehadiran mereka membuat suasana desa lebih hidup sekaligus mempererat hubungan dengan masyarakat.

Ketua RW Banjararum, Didik Sontoso, menilai program mahasiswa sangat bermanfaat.

“Program eco enzyme dan internet sehat membawa dampak besar. Semoga kerja sama ini bisa terus berlanjut,” ujarnya.

Kepala Sekolah SD Negeri 02 Banjararum, Dwi Cahyo Rini, juga menyampaikan hal senada.

“Edukasi literasi digital sangat membantu siswa memahami pentingnya internet sehat. Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Desa, Sutrisno menyebut kegiatan PMM selaras dengan visi desa.

“Terima kasih kepada mahasiswa UMM yang telah menggerakkan warga dalam bidang lingkungan dan pendidikan,” ucapnya.

Ketua kelompok, Pandu Hiro Zaisan, berharap kegiatan ini memberi manfaat berkelanjutan.

“Mahasiswa tidak hanya belajar teori, tapi juga praktik nyata dalam membantu masyarakat. Semoga program ini terus hidup di Desa Banjararum,” tuturnya.

Dengan terlaksananya PMM Bhaktiku Negeri ini, UMM kembali membuktikan perannya sebagai kampus yang bukan hanya pusat akademik, tetapi juga agen perubahan sosial yang membawa manfaat langsung bagi masyarakat.

Berita Terkini

Arikel Terkait