MALANGVOICE – Kasatreskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat menjelaskan hasil sementara penyelidikan temuan tewasnya tiga anggota keluarga di Saptorenggo, Pakis, Kabupaten Malang.
Korban tewas merupakan suami istri, Wahaf Efendi (43) dan Sulikhah (40) beserta seorang anak ARE (12). Sementara satu anak merupakan saudara kembar ARE, yakni AKE (12) selamat.
Gandha mengatakan, hingga saat ini sudah ada tujuh saksi yang dimintai keterangan. Dari hasil penyelidikan ditemukan beberapa keterangan yang mengarah ke motif dugaan bunuh diri tersebut.
Baca Juga: Logistik Pemilu Terlebih Dulu Didistribusikan untuk TPS di Wilayah 3T
Akhir 2023, Polinema Tambah Lima Guru Besar
“Dari sini kita bisa menyimpulkan sementara untuk motif tindakan yang dilakukan oleh almarhum bapak WE ini lebih ke arah motif ekonomi,” kata Gandha kepada wartawan, Rabu (13/12).
Gandha menjelaskan beberapa waktu sebelum peristiwa tragis itu terjadi pada Selasa (12/12), WE pernah meminta pinjaman uang kepada kerabatnya.
“Beberapa saksi yang sudah dimintai keterangan mengatakan WE pernah meminta tolong untuk meminjami sejumlah uang. Tapi untuk nominal utang yang dimiliki WE masih perlu penyelidikan lebih lanjut,” ujar Gandha.
Dengan begitu, Gandha menegaskan korban WE dan istrinya bukan terjerat pinjol. Hal ini juga didapat dari penyelidikan anggota selama dua hari ini.
“Sementara ini kami menemukan yang ada faktanya itu orang perseorangan. Karena sampai saat ini faktanya memang keluarga terdekat dan rekan kerja beliau tidak pernah mendapat WA (Whatsapp) teror atau SMS teror yang identik dengah pinjaman online seperti itu,” tegasnya.
Selain itu polisi juga sudah memeriksa anak AKE yang selamat sebagai saksi. Polisi juga memberikan pendampingan psikologis kepada AKE yang masih duduk di kelas VII SMP.
“Kami bersama Unit PPA dan pasikolog intinya anak K terpukul namun sudah disupport. Iya kami dampingi untuk memberikan semacam trauma healing adik K ini,” tandasnya.(der)