MALANGVOICE – Wali Kota Malang, Sutiaji, melakukan peninjauan pembelajaran tatap muka di hari pertama dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat di beberapa sekolah. Empat sekolah yang dikunjungi meliputi SDN Kauman 1 Malang, SD Muhammadiyah 1 Malang, SMPN 6 Malang, dan SMPN 3 Malang.
Saat peninjauan Sutiaji mendapatkan beberapa temuan yang dirasa perlu dilakukan evaluasi terkait prokes. Pertama untuk di SDN Kauman 1 Malang sempat mengalami penumpukan antrean siswa yang akan mencuci tangan.
“Karena di SDN Kquman masuknya banyak, saya suruh bagaimana jika cuci tangan dulu baru menggunakan termo gun, atau mungkin dibalik termo gun dulu baru cuci tangan dan seterusnya,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Senin (19/4).
Lalu, pria nomor satu di Kota Malang ini sempat menemui adanya guru bersama dengan siswa melepaskan masker saat pembelajaran menyanyi atau vokal.
Dari situ dirinya memberikan saran agar dalam pembelajaran apapun itu harus mengedepankan prokes bagaimanapun caranya.
“Ketika di kelas, tadi ada nyanyi, namanya vokal kan harus tahu mimiknya, tadi sempat membuka, muridnya juga membuka, gurunya pakai face shield, muridnya juga. Seharusnya disediakan sekolah ditulis namanya dan tidak diganti-ganti, karena face shield tidak boleh bergantian,” tuturnya.
Evaluasi terakhir terkait menghindari adanya kerumunan. Meski dalam setiap pergantian jeda waktu, telah diberikan interval 15-30 menit. Perlu adanya pengawasan ekstra dari guru yang berjaga didalam dan diluar.
“Begitu anak-anak keluar, dipastikan guru untuk bergantian mengawasi, ada guru yang memantau dan mengontrol,” terangnya.
Selain itu, Sutiaji juga menghimbau kepada tenaga pendidik yang ada di tiap sekolah bisa menciptakan suasana yang nyaman agar imun bisa terjaga dengan baik.
“Ketika di sekolah saya kira ciptakan suasana yang nyaman, tidak ada trauma yang berlebihan. Happy ini perlu, supaya imun kita terjaga dengan baik,” tandasnya.(end)