MALANGVOICE – Sebanyak 250 personel gabungan diakibatkan dalam penanganan kebakarn hutan dan lahan di Gunung Arjuno.
Komandan Kodim 0818/Kabupaten Malang-Kota Batu, Letkol Inf. Ferry Muzzawad menyampaikan, Karhutla di Gunung Arjuno ini terjadi sejak Kamis (10/10) kemarin. Ada dua titik, yakni Curah Sriti, Toyomarto, dan Candi Teleh, Klampok Singosari.
Untuk itu, lanjut Ferry, pihaknya perlu ikut dalam memadamkan api supaya tidak meluas dan melebar.
“Yang terbakar ini adalah kawasan Tahura, disana ada keanekaragaman hayati dan satwa beserta ekosistemnya. Jadi perlu kita jaga kelestariannya,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung menyampaikan, berdasarkan hasil pantauan di lokasi tadi malam, pihaknya akan melakukan penyekatan karhutla agar tidak menyebar.
“Tadi malam, kita bersama forkopimda telah mengecek lokasi kebakaran, dan ternyata ada dua titik kebakaran lahan. Yang luas di wilayah Kabupaten Pasuruan, sedangkan di wilayah kami (Kabupaten Malang, red) hanya lahan yang banyak tanaman ilalangnya,” ungkapnya.
Akan tetapi, lanjut Yade, sebelumnya memang sempat melebar mencapai Desa Tawangargo, Karangploso.
“Untuk yang di Karangploso, hari ini informasi yang saya terima sudah padam. Tapi kami tetap akan menurunkan personel untuk mengecek dan memastikannya,” ulasnya.
Di sisi lain, Kepala UPT Tahura R Soerjo, Ahmad Wahyudi mengatakan, dengan adanya Karhutla ini jalur pendakian di Gunung Arjuno ditutup.
“Jalur pendakian kami tutup hingga musim penghujan tiba,” ungkap Ahmad Wahyudi.
Untuk luasan lahan yang terbakar, lanjut Wahyudi, pihaknya masih belum bisa mengetahui pasti berapa luas lahan yang sudah terbakar dalam kejadian itu. Begitu juga dengan penyebab terjadinya kebakaran tersebut.
“Untuk luasnya kami masih belum tahu pastinya, bahkan untuk penyebabnya juga belum bisa di ketahui,” tukasnya. (Der/Ulm)