STIE Asia dan STMIK Asia Resmi Digabung Menjadi Institut Teknologi & Bisnis Asia

LL Dikti Jatim memberikan SK penggabungan STIE Asia dan STMIK Asia kepada Sementara itu, Ketua Yayasan Wahana Edukasi Cendikia Malang. (Lisdya)
LL Dikti Jatim memberikan SK penggabungan STIE Asia dan STMIK Asia kepada Sementara itu, Ketua Yayasan Wahana Edukasi Cendikia Malang. (Lisdya)

MALANGVOICE – Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) terus lakukan penggabungan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memiliki banyak persoalan, seperti tidak memiliki mahasiswa, terjadi jual beli ijazah hingga akreditasi kampus rendah.

Oleh karenanya, Kemenristek Dikti mengambil kebijakan sejak empat tahun lalu untuk mengurangi PT yang ada di Indonesia. Menurut Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah VII, Suprapto, cara pengurangannya yakni dengan merger, entah dimerger dengan kampus yang masih dalam satu yayasan atau beda yayasan.

“Ada dua pilihan, izin dicabut atau diperbaiki. Kalau diperbaiki ya minimal dua tahun sudah kelihatan bagusnya,” ujarnya saat memberi sambutan dalam peresmian STIE Asia dan STMIK Asia, Rabu (25/9).

Setelah mendapatkan dan sesuai dengan SK Menristekdikti No.744/KPT/I/2019 pada 23 Agustus 2019, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) di bawah naungan Yayasan Wahana Edukasi Cendikia Malang akhirnya telah resmi dimerger menjadi Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Asia Malang.

“Ini merger pertama untuk institut teknik di Malang,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Wahana Edukasi Cendikia Malang, Yoyok Hari Subagiono mengatakan jika pihaknya mengajukan penggabungan kampus ke Kemenristek Dikti, yakni pada Oktober tahun lalu.

“Alhamdulillah, setelah melalui proses penilaian dokumen dan telah divisitasi oleh tim Kemenristek Dikti pada 30 Juni kemarin. Akhirnya SK pendirian Institut Teknologi & Bisnis Asia sudah turun ke LL Dikti,” ujar Yoyok.

Sedangkan untuk kepengurusan, ia menegaskan bahwa pihaknya masih berdiskusi untuk mengisi struktur organisasi. “Misal seperti rektor, wakil rektor, dekan dan lainnya. Kalau rektor ada beberapa kandidat, karena waktu yang mepet, kami pilih mana yang terbaik,” paparnya.

Untuk mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020 resmi menjadi mahasiswa Institut Teknologi & Bisnis Asia. Bahkan, para wisudawan yang lulus tahun ini juga mendapat ijazah Institut Teknologi & Bisnis Asia.

“Iya langsung, kan wisudawan baru ini ijazahnya sudah memakai yang ITB. Ini kalau menurut peraturan pemerintah yang baru,” pungkasnya.

Perlu diketahui, jumlah mahasiswa STIE Asia berjumlah 1400 mahasiswa, sedangkan STMIK Asia berjumlah 1200 mahasiswa. Untuk dosen, STIE Asia memiliki 40 dosen dan STMIK Asia memiliki 65 dosen.(Der/Aka)