MALANGVOICE – Politeknik Negeri Malang (Polinema) resmikan tempat pengasuhan anak (TPA) bagi orang tua yang tidak sempat untuk merawat anaknya, dikarenakan sibuk bekerja.
TPA ini merupakan program Polytechnic Education Development Project (PEDP) yang dibiayai Asian Development Bank melalui program gender.
“Jadi, ini dulu merupakan mini bank untuk praktikum prodi akuntansi, kemudian kami rombak menjadi TPA. Dan untuk isinya kami ada bantuan dari Kementerian Pendidikan dalam hal ini adalah Direktorat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini),” ujar Direktur Polinema, Awan Setyawan.
Hingga kini, sebanyak 17 anak telah dititipkan di TPA. Nantinya, anak-anak akan memiliki masing-masing buku diary atau rapor yang isinya cukup komplet mengenai kesehariannya. Mulai dari suhu badan, berapa kali BAB, berapa kali makan, keaktifan anak dan lain-lain.
“TPA juga memastikan anak makan buah. Kami sudah punya 17 anak titipan. Kemudian ibu pengasuhnya tiga, ibu gurunya tiga, adminnya satu. Yang paling kecil umur delapan bulan, dan yang paling besar umur tiga tahun,” paparnya.
Bahkan, dalam peresmian tersebut, Istri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Suryan Widati Muhadjir, turut menyumbang sarana pembelajaran atau alat permainan edukatif bagi TPA, Jumat (26/7).
Wanita yang pernah menjadi dosen Polinema ini menyatakan jika problem pengasuhan anak itu memang nyata adanya.
“Bagi saya, TPA seperti ini sangat tepat, sehingga saya sangat mengapresiasi Direktur Polinema menyisihkan sedikit ruangan yang indah ini untuk anak-anak,” ujarnya kepada awak media.
Dengan begitu, ia yakin ibu-ibu yang menitipkan putra atau putrinya di TPA tersebut bisa lebih tenang dalam bekerja.
Ke depan, Widati berharap kapasitas ruangan dapat lebih diperluas, karena anak butuh ruang gerak yang luas. Selain itu, kapasitas anak bisa ditambah lagi.(Der/Aka)