MALANGVOICE – Gedung Kesenian Kota Batu di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu kondisinya tampak memprihatinkan. Rencananya, tahun 2019 ini Pemkot bakal melakukan renovasi. Bangunan itu akan diubah layaknya bangun di Bali.
Dari pantauan MVoice, terlihat saat memasuki gedung kesenian Mbatuaji kondisi cat tembok memudar. Sebagian sisi dinding cat tembok mengelupas. Tak hanya, beberapa atap sudah mulai bolong-bolong.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Batu, Zadiem Effesiensi mengatakan jika pihaknya akan melakukan pengkajian terlebih dahulu sebelum dilakukan pembangunan.
“Tahun ini baru akan kita lakukan kajian terlebih dahulu. Karena memang pengkajian itu sangat dibutuhkan,” katanya.
Kondisi langit-langit atap atau plafon banyak yang berlubang. Bahkan kondisi berlubang itu terlihat cukup besar di antara kedua sisi gedung tersebut. Rangka kayu langit-langitnya pun juga lapuk.
Gedung ini dibangun tahun 2010 dengan memakaianggaran APBD sejumlah Rp 4 miliar. Sebelumnya tempat ini digadang-gadang sebagai pusat para seniman Kota Batu mengekspresikan karya mereka.
Rencananya desain bangunan itu akan dirubah tidak seperti saat ini, namun layaknya bangunan di Provinsi Bali. Spek bangunan didesain serba tematik.
“Nanti desainnya seperti di Bal. Lebih menonjolkan bangunan yang tematik dengan mengangkat kebudayaan yang ada,” jelasnya.
Harapannya dengan desain itu agar nantinya gedung kesenian memiliki ciri khas tersendiri. Tentunya agar wisatawan tertarik untuk datang. Menurutnya pengkajian itu bakal dianggarakan dalam Perbubahan Anggaran Keuangan mendatang.
“Nanti baru akan kita anggarkan di PAK dan diperkirakan bisa dibangun di tahun 2020,” pungkasnya.(Hmz/Aka)