MALANGVOICE – Longsor mengancam tiga rumah warga di Jalan Muharto Gang VII. Selain menutup akses jalan yang rawan, BPBD Kota Malang kini tengah berupaya mengantisipasi longsoran susulan.
Ya, sebelumnya telah terjadi tanah longsor di tebing dengan diameter panjang sekitar 20 meter, tinggi 15 meter dan kemiringan sekitar 80 derajat, Jumat (1/2) malam. Tiga bangunan rumah di bawah tebing terancam longsoran susulan, yakni rumah milik Riyantono, Duladi, dan rumah kontrakan. Mengingat curah hujan yang masih diprediksi tinggi intensitasnya.
Pantauan MVoice di lokasi, petugas telah memasang tanda bahaya. Tebing tanah yang terlihat retakan atau patahan hanya ditopang dengan bambu.
Kepala Supervisor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (PUSDALOPS-PB) BPBD Kota Malang Wahyu Santoso mengatakan, bahwa karena kemiringan tebing yang mencapai 80 derajat dan terus terjadi patahan beberapa tebing, hal ini dikhawatirkan memicu terjadinya longsor susulan.
“Yang dikhawatirkan adalah saat pengambilan posisi tebing yang patah tadi, dapat terjadi longsor susulan karena tebing tersebut masih menyangga pohon di atasnya,” jelas Wahyu ditemui MVoice, Sabtu (2/2).
Lebih lanjut Wahyu menjelaskan, posisi longsor berhadapan dengan rumah warga. Hal ini tentu sangat berisiko tertimpa longsor.
“Saat ini kami dari pihak BPBD sudah berkoordinasi dengan masyarakat setempat untuk terus berhati-hati. Karena menurut hasil pantauan kami apabilah ada hujan lebat bisa mengakibatkan adanya longsor susulan,” pungkasnya.
Terpisah, Riyantono salah satu pemilik rumah terancam terdampak longsoran dekat tebing mengaku dirundung ketakutan. Kini pihaknya memilih mengungsi ke rumah tetangga yang lebih aman.
“Kejadian semalam memang kami merasa ketakutan sekali, tapi gak lama kemudian BPBD langsung datang sekitar pukul 21.00 WIB. Terus mereka menyuruh kami untuk bisa menjauh dari lokasi kejadian longsor karena mungkin akan ada longsor susulan apabilah hujan lebat,” tutupnya. (Der/Ulm)