MALANGVOICE – Program Contraceptive For Women at Risk (Contra War) akhirnya masuk dalam Top 40 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2018.
Penghargaan ini dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan diberikan langsung oleh Wakil Presiden, Jusuf Kalla kepada Wakil Bupati Malang, H.M. Sanusi, pada acara Pembukaan International Public Service Forum di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Rabu (7/11).
Kepala Sub Bagian (Kasubag) Publikasi dan Dokumentasi Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Kabupaten Malang, Johan Dwijo mengatakan, Jusuf Kalla memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, karena telah membuat inovasi baru memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat.
“Dengan Contra War ini, dapat menghindarkan kematian sia-sia kepada ibu melahirkan. Untuk itu, dengan inovasi Contra War, ketika Sustainable Development Goals (SDGs) tingkat nasional angka kematian per 100 ribu, di Kabupaten Malang sudah di bawah 50,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, lanjut Johan, Wapres juga menyampaikan bahwa suatu negara atau bangsa untuk bisa maju butuh langkah-langkah yang dilaksanakan pemerintah. Sehingga harus ada perubahan dan inovasi dalam melayani masyarakat. Dan Wapres juga berpesan, agar birokrasi selalu mengutamakan dan mendahulukan prosedur baru, kemudian hasil untuk lahirkan birokrasi entrepreneur.
“Dengan begitu, maka lahirlah banyak inovasi yang tujuannya melayani masyarakat lebih cepat dan mudah. Karena dalam era saat ini, tentunya pelayanan harus lebih cepat lagi dan lebih berdaya guna dengan baik, serta berhasil. Sehingga program Contra War yang diciptakan Pemkab Malang bisa menjadi contoh dan pelajaran berharga bagi daerah lainnya,” pungkasnya.
Sementara, Wakil Bupati, yang juga sebagai pelaksana tugas (Plt) Bupati Malang H.M Sanusi menyampaikan, Inovasi Contra War tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Dinas Kesehatan mempunyai Sutra Emas yang diinisiasi Dr. Hadi Puspita yang juga menginisiasi Contra War.
“Kami bersyukur, Sutra Emas ini sudah diimplementasi Kementerian Kesehatan sehingga kalau daerah lain ingin menerapkan bisa dikolaborasikan juga dengan Contra War,” pungkasnya.