13 dari 252 Desa Peserta Pilkades Dinyatakan Rawan

MALANGVOICE – Sebanyak 13 dari 252 desa peserta pemilihan Kepala Desa (pilkades) serentak gelombang​ III 2019 dinyatakan rawan adanya terjadi kerusuhan ataupun judi botoh pilkades dan lain sebagainya.

Hal ini di ungkapkan langsung Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, usai mengikuti Apel Deklarasi Pilkades Damai dan Ikrar Cakades Siap Kalah Siap Menang dalam pelaksanaan pilkades serentak gelombang III Tahun 2019, di Peringgitan, Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim Kota Malang, Jumat (21/6).

Menurut Yade, pelaksanaan Pilkades serentak gelombang III 2019 kali ini, di wilayah hukum Polres Malang ada 252 dari 269 desa. Namun, dari 252 yang masuk dalam faktor kerawanan terjadi kerusuhan ataupun judi dan lain sebagainya hanya ada 13 Desa.

“Kami telah melakukan pemetaan. Hasilnya ada 13 desa yang rawan, dan 2 desa di nyatakan sangat rawan, dan sisanya aman,” ungkapnya.

Dua desa yang sangat rawan tersebut, lanjut Yade, berada di Kecamatan Sumbermanjing wetan (Sumawe) dan Dampit.

“Desa sangat rawan tersebut yaitu Desa Druju (Sumawe) yang Kadesnya kami tahan lantaran kasus penyalahgunaan DD, dan Desa Talok (Dampit) karena pendukung salah satu Bacalon kades yang tidak lolos seleksi sempat meluruk kantor DPRD Kabupaten Malang,” jelasnya.

Akan tetapi, tambah Yade, pihaknya memastikan pelaksanaan pesta demokrasi tingkat desa yang dihelat pada 30 Juni 2019 nanti akan berjalan lancar. Karena, pihakanya sudah mengambil langkah preventif, dengan menerjunkan Tim Saber Judi Polres Malang. Meski pada beberapa penyelenggaraan pilkades di gelombang pertama dan kedua telah berhasil mengungkap pelaku judi botoh pilkades.

“Kami sudah 3 gelombang mengamankan pilkades serentak gelombang pertama 2017 pada saat itu, kalau tidak salah berhasil mengungkap dua perkara. Tahun 2018 kita mengungkap dua perkara judi. Tapi, kami lebih mengedepankan pencegahan. Mohon jangan dinodai,” pungkasnya.

Sementara itu, Kabag Ops. Polres Malang Kompol Sunardi Riyono mengimbau kepada seluru panitia pilkades, agar besikap netral. Karena, jika panitianya saja sudah tidak netral, potensi kerawanan akan semakin tinggi.

“Saya minta kepada seluruh panitia (pilkades) harus netral dan mengerjakan tugasnya sesuai tupoksinya. Kan itu potensi kerawanan. Makanya harus netral,” tegasnya.

Dalam pelaksanaan Pilkades serentak gelombang III 2019 ini, lanjut Sunardi, Polres Malang bakal menerjunkan 2520​ personel gabungan guna pengamanan pelaksanaan Pilkades.

“Seluruh jumlah personel disesuaikan dengan jumlah desa yang berada dibawah pengawasan wilayah Polres Malang. Untuk itu, kami mendapat bantuan BKO dari polres lain,” pungkasnya.(Der/Aka)

spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait