12 Tahun Mengenang Munir, Prof Bisri: Beliau Layak Jadi Contoh

Rektor UB, M Bisri (anja)

MALANGVOICE – Tanggal 7 September dijadikan peringatan Hari Pembela HAM (Hak Asasi Manusia) di Indonesia. Salah satu tokoh pembela HAM yang begitu lekat di benak masyarakat adalah Munir.

Munir yang dikenal sebagai pendiri Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan) bernama lengkap Munir Said Thalib, lahir di Malang, Jawa Timur pada 8 Desember 1965.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya itu dikenal sebagai aktivis dan pejuang HAM di Indonesia. Ia begitu dihormati para aktivitis, LSM, hingga dunia internasional.

Salah satu tokoh akademis yang juga Rektor UB, Prof Dr M Bisri, mengatakan, Munir merupakan sosok yang sederhana, bersahabat, punya daya juang tinggi, dan sensitif manakala terjadi ketidakadilan.

“Beliau alumni Fakultas Hukum UB, yang sejak mahasiswa merupakan aktifis dan kritis, juga peduli terhadap almamater. Daya juangnya yang luar biasa patut dicontoh dan dibutuhkan di era modern saat ini. Mudah-mudahan arwah beliau diterima sebagai syuhada… Amin,” tutur Bisri, saat dihubungi MVoice.

Dan hari ini, tepat 7 September, dua belas tahun lalu, Munir meninggal dalam penerbangan pesawat Garuda Jakarta-Amsterdam.

Sebagai pejuang hak asasi manusia, Munir sudah begitu dikenal masyarakat. Sosoknya dikenal aktif membela mereka yang tertindas. Bagi Indonesia dan dunia, Munir menjadi ikon pejuang HAM yang semangatnya akan terus dihidupkan.