12 Hari Operasi Pekat Semeru 2019, Ada Peningkatan Kasus Ditangani Polres Malang

Para tersangka saat dirilis di lapangan Satya Haprabu Polres Malang. (Istimewa)

MALANGVOICE – Operasi Pekat Semeru 2019 Polres Malang yang digelar selama 12 hari mengungkap 769 kasus dengan 947 tersangka.

Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan, operasi ini dilakukan untuk menciptakan kondisi menjelang lebaran, Dengan sasaran penyakit masyarakat (pekat).

“Dalam Operasi Pekat Semeru 2019 ini, kami menyasar beberapa tindak kejahatan. Mulai dari premanisme, porstitusi, pornografi, judi, bahan peledak (handak) atau petasan, narkotika hingga minuman keras. Semuanya yang dianggap meresahkan masyarakat,” ungkapnya.

Dari 769 kasus yang terungkap, ada 28 kasus dengan 74 tersangka, premanisme ada 460 kasus dengan 547 tersangka, minuman keras (miras) ada 192 kasus dengan 205 tersangka, porstitusi ada 52 kasus dengan 73 tersangka. Selanjutnya, untuk kasus bahan peledak atau handak, ada 1 kasus dengan satu tersangka. Pornografi ada 16 kasus sebanyak 24 tersangka dan narkoba ada 20 kasus dengan 23 tersangka.

“Dari semua tersangka tersebut, kami tidak menyidik semuanya. Ada yang kami tindak pidana ringan (tipiring) serta ada juga yang dilakukan pembinaan,” jelasnya.

Adapun tersangka yang dilakukan proses sidik ada sebanyak 199 kasus. Kemudian yang ditipiring sebanyak 457 kasus. Dan dilakukan pembinaan sebanyak 291 kasus.

Sementara, untuk barang bukti yang diamankan, yaitu miras sebanyak 762 botol berbagai merek dan jenis, uang tunai sebesar Rp 14,4 juta lebih, 2453 butir pil koplo, sebelas poket sabu-sabu (SS), 126 biji petasan, 29 unit HP, 1,2 kilogram ganja serta beberapa bukti lainnya.

“Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di tahun ini hasil ungkap kasus lebih banyak. Meningkat 56 kasus,” tegasnya.

Kegiatan Operasi Pekat ini, tambah Yade, akan dilanjutkan dengan Operasi Ketupat Semeru 2019 yang akan digelar mulai Selasa (29/5) besok hingga H+7 usai lebaran. Operasi tersebut selain memantau keamanan kelancaran dan ketertiban lalu lintas (Kamcartiblantas), juga mengecek stabilitas harga pangan.

“Untuk itu, kami akan aktifkan lagi Satgas Pangan. Termasuk juga mengecek ketersediaan LPG dan BBM. Selain juga, mengecek apakah ada barang kadaluarsa yang dijual di toko-toko dan pasar,” pungkasnya.(Der/Aka)