Di Tengah Duka, Sertijab Danlanud Tanpa Pesta

Marsma TNI Djoko Senoputro saat masih menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Abdulrahman Saleh (doc. Pentak)
Marsma TNI Djoko Senoputro saat masih menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Abdulrahman Saleh (doc. Pentak)

MALANGVOICE – Hari ini, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) resmi bukan lagi dijabat oleh Marsma TNI Djoko Senoputro.

Jabatan sebagai Danlanud digantikan oleh Marsma TNI Julexi Tambayong. Sertijab ini dilakukan di tengah duka.

Pasalnya digelar pasca pesawat C-130 Hercules A1334, dari Skadron 32 Lanud Abdulrahman Saleh, yang jatuh saat navigasi exercise di Wamena, Papua, Minggu (18/12).

Kejadian ini menggugurkan 12 kru dan seorang penumpang yang merupakan prajurit dari TNI AU.

Tanpa pesta dan undangan selayaknya acara pada umumnya, sertijab ini digelar langsung di Makassar. Tanpa ada pisah sambut di Lanud Abdulrahman Saleh seperti biasa.

“Langsung sertijab di Markas Pangkoops AU di Makassar, hari ini,” kata Kapentak, Mayor (Sus) Hamdi Londong Allo kepada MVoice, Kamis (22/12).

Rencananya, acara pisah kenang digelar di Lanud Abdulrahman Saleh, Selasa (20/12) lalu. Acara harus diundur karena musibah yang memilukan ini.

“Iya harus diundur,” kata Djoko saat masih menjabat sebagai Danlanud.

Saat ini, Djoko bertugas sebagai Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Bidang Politik Hukum dan HAM (Polhukam).

Djoko yang dikenal ramah dan dekat dengan wartawan ini bertugas sebagai Danlanud selama 16 bulan, sejak Agustus 2016.

Selama kepemimpinan Djoko, keterbukaan informasi di Lanud Abdulrahman Saleh sangat mudah. Kasus tanah Dengkol antara warga dengan TNI AU juga bisa diselesaikan tanpa kekerasan terhadap warga.

Kabar buruknya, selama sepuluh bulan sejak Februari hingga Desember 2016, terjadi dua kecelakaan pesawat militer.

Pertama, Super Tucano TT 3108 yang jatuh 10 Februari di kawasan padat penduduk, Jalan LA Sucipto gang XII. Kejadian ini menewaskan pilot Mayor (Pnb) Ivy Safatillah dan Serma Syaiful. Selain itu juga menewaskan dua warga sipil, Nurcholis dan Ermawati.

Kedua, jatuhnya pesawat C-130 Hercules A1334, Minggu (18/12) lalu di Wamena, Papua.