Setiap Bangunan Islamic Center Harus Mengandung Makna Filosofis

Tarik Ulur Pembangunan Islamic Center

Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Bambang Sumarto. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Bambang Sumarto, menegaskan, pihaknya menaruh perhatian penuh pada proses pembangunan Islamic Center. Sejak awal perencanaan, dia terus mengawal setiap proses agar terlaksana dengan baik.

Terakhir, dua pekan lalu dia menghadiri pertemuan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang, terkait perkembangan perencanaan. Dalam pertemuan itu, hadir pula tim juri desain Islamic Center dari berbagai unsur.

Tim juri yang terdiri antara lain dari NU, MUI, dan Muhammadiyah ini, sepakat dengan Komisi C dalam menyampaikan masukan. “Kami memberi saran, setiap proses perencanaan bangunan, utamanya masjid, harus mempunyai filosofi,” tandasnya.

Misalnya, keberadaan menara masjid, pada mulanya direncanakan ada dua menara dengan ketinggian 60 meter. Namun, saat itu belum ada kandungan makna filosofis pada dua menara itu.

“Akhirnya diubah menjadi 77 meter, dan hanya satu menara. Ini sudah dipaparkan makna filosofisnya,” urai politisi Partai Golkar ini.

Di sisi lain, dari total anggaran Rp 45 miliar yang disiapkan, pengerjaan fisik belum menyentuh semua aspek. Bambang merinci, sebagian bangunan yang dikerjakan pada tahap pertama ini baru beberapa bangunan utama.

“Hanya sebagian bangunan yang dikerjakan, seperti masjid, tempat pendidikan, dan gedung serba guna. Untuk selanjutnya akan diproses lagi,” tambahnya.

Selain itu, Bambang juga mengapresiasi keterlibatan Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D). Sejak awal, TP4D terlibat aktif dalam proses perencanaan pembangunan Islamic Center.

“Ini bagian dari proses pendampingan, sangat baik,” pungkas Ketua Gapensi Malang ini.(Coi/Yei)