Seminggu Terapkan Full Day, Begini Aktivitas di SMPN 13 Malang

Bersalaman dengan kepala sekolah (Anja)
Bersalaman dengan kepala sekolah (Anja)

MALANGVOICE – Sejak seminggu lalu, beberapa sekolah negeri di Kota Malang menerapkan sistem full day. Lalu bagaimana aktivitas siswa dan guru di sekolah mulai pukul 7 pagi hingga pukul 3 sore? MVoice berkesempatan mengunjungi SMPN 13 Malang, melihat aktivitas siswa secara langsung.

Kepala sekolah SMPN 13, Mokhammad Syaroni mengatakan, sekolah menyambut baik kebijakan yang digagas Kemendikbud untuk menguatkan karakter siswa.

“Dari segi pelaksaannya, memang tidak sama dengan full day di sekolah Sabilillah. Kami punya aktivitas lain untuk mengisi waktu di sekolah. Kami menguatkan pendidikan karakter dengan menerapkan pendidikan 5 hari,” katanya.

Dia berharap, siswa lebih banyak waktu belajar bersama orangtua dan keluarga dirumah. Pekerjaan dan tugas sekolah pun proporsional seadanya.

Sebagai contoh, hari senin ini kegiatan pertama siswa adalah upacara pagi pukul 06.30. Selanjutnya, pukul 07.00 siswa masuk ke dalam kelas persiapan pembelajaran dan berdoa.

Hari senin, ada total 8 mata pelajaran. Siswa istirahat dua kali jam 10.00 dan 12.00 sholat dhuhur bersama.

Menurut, Syaroni, ada perbedaan menonjol saat siswa melaksanakan pembelajaran full day. Menurutnya, kebanyakan siswa kini suka membawa bekal makanan sendiri dari rumah. Lalu makan bersama di tempat-tempat teduh di sekolah.

“Ya senang saya lihatnya,” tukas dia sembari mengajak MVoice berkeliling sekitar sekolah.

Khusus kegiatan ekstrakulikuler, siswa bisa melakukan kegiatan seusai pukul 15.00. Mereka diberi kebabasan beraktivitas di sekolah setelah pukul itu.

“Mereka boleh ke sekolah hari sabtu dan minggu untuk aktivitas ekstra, tapi kok saya lihat minggu ini mereka masih capek begitu. Kegiatan ekstra kulikuler off dulu,” tambahnya.

Ia menjelaskan, sekolahnya tidak mengalami kendala baik dari segi pembelajaran dan non-pembelajaran. Bersama guru, dia akan mengevaluasi kegiatan seminggu pertama penerapan full day di sekolah.

“Orangtua rencananya kita undang juga, kami ajak koordinasi bersama,” tutupnya.