Sembilan dari 100 Ribu Orang di Indonesia Menderita Hemafacial Spasm

Sosialisasi penyakit syaraf oleh Brain and Spine Community yang dihadiri karyawan Pabrik Gula Kebon Agung (fia)

MALANGVOICE – Pernah mengalami kedutan pada wajah secara periodik? Ada yang menyebutnya akibat stroke. Namun bisa jadi kedutan pada wajah itu adalah hemifacial spasm.

Ketua Umum Brain and Spine Community, Dr Lilih Dwi Priyanto MMt, mengatakan, di Indonesia, dari 100 ribu orang, ada delapan yang menderita penyakit itu. Kelainan pada neuromuskular ini menurut Lilih, bisa disebabkan tumbukan atau sentuhan antara syaraf pada otak dengan pembuluh darah.

“Saat pembuluh darah berdenyut, kemudian menyentuh syaraf sehingga membuat wajah berkedut tanpa dikehendaki,” kata dia.

Lilih melanjutkan, penyembuhannya bisa dilakukan dengan cara pengobatan atau juga operasi. Pada operasi, antara syaraf dengan pembuluh darah akan diberi sejenis bantalan sehingga aktifitasnya tidak saling bersentuhan.

“Permasalahannya, pengetahuan mengenai penyakit jenis ini di masyarakat sangat minim. Sehingga perlu dilakukan edukasi terus menerus,” jelas dia.

Hemifacial Spasm merupakan salah satu penyakit syaraf yang diedukasikan Brain and Spine community kepada karyawan Pabrik Gula Kebonagung Malang tadi siang. Penyebab penyakit yang rata-rata menyerang usia 40 tahun itu salah satunya adalah faktor usia dan gaya hidup yang tidak sehat.

“Misalnya tidur miring terus menerus, kurang olahraga, dan kerja di depan komputer secara terus menerus,” rincinya.

Di Malang, rumah sakit yang mampu menyembuhkan penyakit jenis ini adalah Persada Hospital. Salah satu tindakan yang dilakukan yaitu microvaskular decompression, dimana tingkat keberhasilannya mencapai 95 persen.

Lilih melanjutkan, sosialisasi kesehatan serupa sejatinya telah dilakukan Brain and Spine Community di beberapa daerah. Malang merupakan kali pertama, sebelumnya sudah digelar diantaranya di Bali, Jakarta, hingga Hongkong.