Ribuan Umat Ikuti Jalan Salib di Yerusalem

MALANGVOICE – Ratusan ribu umat Kristiani dari berbagai penjuru dunia tumpah ruah di jalanan Kota Tua Yerusalem, Israel untuk mengikuti prosesi Jalan Salib atau Via Dolorosa, yakni jalan penderitaan bagi Yesus Kristus sebelum wafat di kayu salib.

Prosesi Jalan Salib melewati jalan-jalan kecil di Kota Tua Yerusalem, di mana 2017 tahun lalu Yesus Kristus didera dan disiksa tentara Romawi. Dimulai saat Yesus dijatuhi hukuman mati oleh Pilatus hingga wafat dan dimakamkan yang kesemuanya digambarkan dalam 14 peristiwa.

“Ada keharuan mendalam ketika mengikuti langsung prosesi Jalan Salib di Yerusalem melalui jalanan yang pernah dilalui Yesus Kristus,” ungkap Dar Edi Yoga yang ikut rombongan peziarah dari Indonesia.

Tradisi Jalan Salib merupakan devosi yang diadakan di Gereja Katolik. Dimulai oleh Santo Fransiskus Assisi dan menyebar ke seluruh Gereja Katolik Roma pada abad pertengahan. Hal mana kurang diperingati oleh gereja-gereja Anglikan dan Lutheran.

Dalam prosesi Jalan Salib yang berlangsung Jumat siang waktu setempat (14/4) diawali dari Gerbang Singa Kota Tua Yerusalem dan berakhir di Gereja Makam Suci Golgota yang hingga sore hari terus dipenuhi umat hingga berdesak-desakan.

Rombongan para biarawan Ordo Fransiscan dengan jubah coklat tua dan tali putihnya tampak memimpin jalannya prosesi Jalan Salib dengan menggunakan bahasa latin.

Setelah itu disusul rombongan dari berbagai bangsa dan bahasa seperti Arab, Yunani, Australia,Yordania, hingga rombongan dari Indonesia yang dipimpin dua orang pastor, Romo Pamungkas Pr dan Romo Cornel Pr.

“Hal ini membuat kita dapat merasakan betapa berat perjuangan-Nya ketika harus memanggul kayu salib yang besar dan berat dengan tubuh penuh luka dan kepala berlumuran darah akibat tertusuk mahkota duri,” ungkap Yoga, yang juga Direktur Kerjasama Wartawan ASEAN PWI Pusat.

Penjagaan sangat ketat dilakukan aparat keamanan Israel yang berjaga mengelilingi Kota Lama Yerusalem, mulai dari tujuh pintu gerbang masuk hingga ke sudut-sudut jalan. Setiap orang yang melalui pintu gerbang harus melewati alat pendeteksi logam (metal detector), dengan diperiksa barang bawaannya.