Pusbang Biotek UMM, Supplier Jamur Masyarakat Tegalgondo

MALANGVOICE – Dulu masyarakat menganggap jamur sebagai tumbuhan beracun, sehingga enggan mengkonsumsinya. Tak seperti saat ini, orang-orang memburu jamur, baik untuk dikonsumsi atau diolah lagi sebagai bahan kuliner lain.

Log Log jamur menunggu panen (anja)
Log Log jamur menunggu panen (anja)
Pusat Pengembangan Bioteknologi (Pusbang Biotek) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sudah 10 tahun ini berkomitmen menjadi supplier jamur di wilayah Tegalgondo dan sekitarnya.

“Masyarakat sekitar, pedagang dan mahasiswa sering datang ke sini beli jamur. Permintaan juga banyak dari warung-warung. Mereka kadang beli media penanaman jamurnya, disebut log,” kata Nazilatul Fajriyah, staff Bimtek.

Dalam sehari, Pusbang Biotek yang berlokasi di belakang Dome UMM ini menjual habis 10 kg jamur. Jamur yang dijual antara lain jamur tiram, kuping dan lingzhi. Tiram dan kuping dihargai Rp 12.000, lingsih kering dihargai Rp 400.000/kg.

“Lingzhi memang mahal sekali, 10 kg dikeringkan jadi 1 kg. Jamur lingzhi itu bisa digunakan sebagai obat,” imbuhnya.

Selain jamur, Pusbang Biotek juga memproduksi aneka makanan seperti kripik buah, kripik jamur, nata de coco, dan sebagainya. Ada pula program pengembangan pupuk, tanaman, ternak dan ikan.