Pengamat: Paslon Harus Berbekal Data dan Paham Masalah di Batu

Debat Publik Sesi 2

Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Haris El-Mahdi.(ist)
Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Haris El-Mahdi.(ist)

MALANGVOICE – Debat publik sesi 2 dalam Pilwali Batu akan dilangsungkan, Sabtu (14/1) malam, di Hotel Singhasari Resort.

Keempat Paslon, yaitu nomor 1 Rudi-Sujono, nomor 2 Dewanti Rumpoko-Punjul Santoso, nomor 3 H hairuddin-Hendra Angga Sonatha, dan nomor 4 Abdul Majid-Kasmuri Idris, diminta tampil lebih baik dibanding debat pertama.

Debat kedua mengambil tema “Meningkatkan Pelayanan kepada masyarakat dan Menyelesaikan Persoalan Daerah”.

“Kalau dilihat dari beberapa hari belakangan, tidak ada yang baru dalam debat besok (Sabtu, red),” kata Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Haris El-Mahdi, kepada MVoice, Jumat (13/1).

Baca juga:

Mengacu debat pertama, lanjut Haris, diskusi seputar Visi, Misi dan program tidak berjalan secara intens.

Dikatakan, hadirnya Panelis pada debat kedua diharapkan bisa memberikan pertanyaan yang bobot, di luar pertanyaan yang disusun tim perumus.

“Sesi pertama kurang greget, tidak ada jual beli gagasan. Padahal, itu sangat berpengaruh dan menjadi pertimbangan pemilik suara menentukan pilihannya,” ungkap pria kelahiran Kota Batu ini.

Setidaknya, di debat kedua Paslon bisa menguasai data dan paham permasalahan yang ada di Kota Batu.

Semisal, memaparkan berapa jumlah PNS di Kota Batu, sekaligus solusi permasalahan yang ada selama ini, berhubungan dengan pelayanan publik.

Haris mengakui, di debat pertama, Paslon nomor 1 sebenarnya punya ide baru, tapi kurang maksimal. Selain itu, harus bisa membagi waktu dan mempertajam substansi.

Sedangkan Paslon nomor 2, unggul dalam hal komunikasi, tapi lemah dalam substansi, sehingga perlu diperbaiki.

Sementara, Paslon nomor 3 dan 4 paling tidak memahami masalah yang ada.

Namun, saat ditanya siapa yang bakal unggul dalam debat kedua besok (Sabtu, red), Haris memilih tidak berkomentar banyak.

“Kalau sama dengan debat pertama, baik menyampaikan visi misi dan menjawab pertanyaan biasa-biasa saja, ya tidak ada yang meyakinkan,” papar dia.