Pembunuhan Yuni; Badrus Bermaksud Nikahi Korban di Bali

Tersangka Badrussalam dengan barang bukti yang diamankan Polres Kromengan (fia)

MALANGVOICE – Badrussalam, tersangka pembunuhan Yuni Aisyah, sehari-hari bekerja sebagai penjual bakso di Bali, dan mengaku hendak menikahi Yuni setelah di Bali.

Karena itulah Badrus, demikian ia akrab disapa, mengajak korban melakukan perjalanan darat dari Malang ke Bali.

Sayang, ketika tiba di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, korban ternyata tidak membawa KTP, sehingga perjalanan tidak dilanjutkan dan keduanya memilih kembali ke Malang.

“Tersangka mengajak korban ke rumah tantenya di daerah Kromengan. Sebelum sampai, menurut pengakuan tersangka, mereka sempat tersasar ke Sidoarjo, bahkan menjual ponselnya di Situbondo untuk biaya beli bensin,” urai Kapolsek Kromengan, AKP Octa Panjaitan.

Octa melanjutkan, pelaku dan korban sudah saling mengenal kurang lebih setahun, dan sempat putus kontak, karena korban ketahuan selingkuh. Baru di awal 2016, korban kembali menghubungi pelaku.

“Pelaku mengatakan, ia dengan korban saling berkirim SMS. Korban banyak berkeluh kesah tentang kehidupan rumah tangganya yang tidak bahagia,” kata dia.

Dari SMS itu, pelaku kemudian mantap pulang ke Malang untuk menjemput korban dan dibawa ke Bali serta dijanjikan menikah. Namun karena gagal menyebrang ke Bali, korban pun uring-uringan sepanjang jalan.

Saat berada di Kromengan, setelah mampir di rumah keluarga, pelaku mengajak korban ke tempat sepi. Di area persawahan, pelaku mengeluarkan pisau yang selalu dibawanya.

Awalnya pelaku menyayat tangannya sendiri. Korban sempat panik dan merebut pisau dari pelaku dan membuangnya.

“Setelah dibuang, pisau itu diambil kembali oleh pelaku dan ditusukkan ke perut korban,” kata Octa.

Saat ini, kepolisian terus melakukan pemeriksaan secara intensif sembari menunggu hasil otopsi keluar.

“Pemeriksaan ke saksi keluarga korban belum dilakukan karena masih berduka,” pungkas Octa.