Niat Liburan, Malah Tewas di Pantai Sepelot

Ketua Sibat PMI Kabupaten Malang, Pujian Imam Teguh, usai evakuasi Risky. (deny)
Ketua Sibat PMI Kabupaten Malang, Pujian Imam Teguh, usai evakuasi Risky. (deny)

MALANGVOICE – Risky (19) pelajar asal Kabupaten Sidoarjo, yang tewas di Pantai Sepelot, Pujiharjo, Tirtoyudo, Kabupaten Malang, siang ini, diduga karena tak mampu menahan derasnya ombak pantai.

Siswa kelas 3 SMK itu datang bersama lima orang temannya menggunakan tiga sepeda motor pagi tadi. Rombongan tiba di pantai pukul 9.00 WIB dan segera mendirikan tenda kecil untuk berkemah.

Sekitar dua jam kemudian, enam sekawan itu terjun ke pinggir pantai untuk berenang, namun besarnya ombak tak bisa dikendalikan Risky hingga tiba-tiba hilang.

Selama 10 menit pencarian, tubuh Risky muncul ke permukaan. Teman dan pengunjung lain dibantu tim Sibat PMI Kabupaten Malang, mengevakuasi korban ke pinggir pantai.

Korban sempat dibawa ke puskesmas terdekat namun nyawanya tak bisa ditolong. Jasad Risky kemudian dibawa ke RS Saiful Anwar menggunakan ambulans dan kawalan Polsek Tirtoyudo.

“Kebanyakan wisatawan tak tahu kalau aliran bawah air itu deras, sehingga tetap berenang meski ada tanda peringatan bahaya,” kata Ketua Sibat PMI Kabupaten Malang, Pujian Imam Teguh, Minggu (11/12).

Sementara itu, lima teman korban sempat terseret arus namun tak sampai tenggelam. Semuanya saat ini dimintai keterangan polisi.

Polisi juga sudah menghubungi keluarga Risky agar segera dijemput dan dimakamkan.