Mendikbud Wacanakan PPPK, Apa Itu?

Mendikbud RI, Prof Dr Muhajir Effendy MSi, saat menyampaikan materi dalam seminar di Hotel Ollino Garden, Kota Malang. (Muhammad Choirul)
Mendikbud RI, Prof Dr Muhajir Effendy MSi, saat menyampaikan materi dalam seminar di Hotel Ollino Garden, Kota Malang. (Muhammad Choirul)

MALANGVOICE – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Prof Dr Muhajir Effendy Msi, kembali melempar wacana sistem pendidikan di sela menyampaikan materi seminar di Hotel Ollino Garden, Kota Malang, Sabtu (22/10).

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu dalam waktu dekat bakal menjalankan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPPK). Penyebutan istilah PPPK digunakan, karena lebih representatif dibandingkan full day school.

Pada prinsipnya, program itu hampir sama dengan wacana yang sempat mencuat beberapa waktu lalu. Muhadjir menegaskan, pelaksanaan PPPK ini nantinya mengharuskan siswa berada dalam pengawasan sekolah mulai pagi hingga sore.

Kendati demikian, ia ingin mengubah pandangan ‘mengerikan’ tentang hal itu. “Nantinya tidak hanya di kelas. Bisa di luar kelas, bahkan di luar sekolah untuk proses belajar mengajarnya,” ungkapnya.

Alumnus Universitas Negeri Malang itu menambahkan, materi yang paling penting ditujukan pada siswa adalah pendidikan karakter. Untuk siswa SD, rasio materi itu mencapai 70 persen, sedangkan SMP 60 persen.

“Maka dari itu nanti dibutuhkan juga lulusan PLS (pendidikan luar sekolah) untuk dilibatkan. Saya ingin menghapus dikotomi antara pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Yang terpenting ada pendidikan karakter. Bisa belajar di museum, taman budaya, atau bahkan di suatu lapangan,” tandasnya.